Sementara itu, untuk mengatasi banjir di kecamatan Larangan dan Karang Tengah saat ini telah disiapkan pembuatan ratusan sumur resapan dengan sistem water treatment deep injection yaitu sumur injeksi dengan penambahan pompa memasukkan air ke dalam tanah. Air dipermukaan dialirkan ke sumur dengan cara dipompa. "Dengan sistem ini akan menghemat anggaran dan jumlah sumur," katanya.
Taufik mencontohkan, kecamatan Karang Tengah misalnya membutuhkan 3.880 sumur resapan, tapi ketika dikonversi ke sumur injeksi hanya butuh 556 buah. Begitu juga dengan kecamatan Larangan dari 2.152 sumur resapan bisa digantikan dengan 310 sumur injeksi.
Sumur injeksi dengan kedalaman 60-70 meter bisa menampung air 100 kubik/jam. Menurut Taufik, sumur ini bisa mengatasi genangan yang terjadi karena antrian air ketika saluran pembuangan dan drainase penuh. Kedua kecamatan ini banjir disebabkan banyaknya genangan air.
Secara garis besar, kata Taufik, program penanganan banjir di Kota Tangerang meliputi kolam retensi, detensi, embung, long storage dan sumur resapan dalam.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Tangerang Mursiman mengakui pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi pelaksanaan program pengendalian dan penanggulangan banjir di Kota Tangerang. Sebab, recofusing anggaran dan minimnya penerimaan daerah membuat anggaran infrastruktur 2019 ini terpangkas. "Jadinya sementara ini fokus dua hal, pemeliharaan jalan dan penanganan banjir," katanya.
Mursiman menyebutkan anggaran untuk pemeliharaan sumber daya air sebesar Rp 17,8 miliar dan drainase Rp 12,8 miliar. Selama pandemi Covid-19 ini, Kota Tangerang tetap melakukan pemeliharaan sumber daya air seperti melakukan normalisasi sungai (pengerukan) dan drainase. Menyiapkan pemeliharaan turab-turab yang rusak akibat banjir besar awal tahun lalu.
Banjir besar awal tahun lalu merendam sejumlah kecamatan di Kota Tangerang yaitu Periuk, Cibodas, Ciledug, Karang Tengah dan Larangan. Titik banjir paling parah di perumahan Total Persada, kecamatan Periuk dengan ketinggian air mencapai 2 meter. "Membuat tanggul tanah, mengeruk sedimentasi, siagakan pompa berjalan," kata Mursiman.
Belajar dari banjir besar awal tahun, Mursiman mengatakan, Kota Tangerang menargetkan penyelesaian pembangunan turab sepanjang 600 meter yang belum rampung. "Turab selesai, 400 meter, sisanya 600 meter tahun ini selesai,"katanya.