TEMPO.CO,Tangerang-Pemerintah Kota Tangerang mengambil ancang-ancang menghadapi banjir tahunan yang diprediksi akhir tahun ini. Selain pemeliharaan rutin, skenario besar disiapkan meski anggaran minim di tengah pandemi Covid-19 seperti membangun banyak tempat parkir air berupa embung dan ratusan sumur injeksi hingga proyek sodetan.
"Ini bisa menjadi solusi efektif penanggulangan banjir di masing-masing wilayah yang rawan banjir," ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kota Tangerang,Taufik Syahzeni kepada Tempo, Minggu 12 Juli 2020.
Taufik menerangkan saat ini sedang dilakukan kajian pembangunan tandon air atau embung di sekitar Pondok Arum, salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir. "Banjir di Pondok Arum dan sekitarnya disebabkan oleh limpahan air dari Kali Sabi, ketika Kali penuh air tak tertampung," katanya.
Untuk itu, kata dia, tandon air yang berfungsi sebagai tempat parkir air sementara akan bisa mengurangi persoalan banjir di sekitar itu. "Untuk lahan tandon sudah ada, namun butuh anggaran untuk pembebasan tanah yang cukup luas juga."
Lahan yang akan dipakai untuk embung, kata Taufik, merupakan lahan kosong dan rawa rawa yang cukup baik apabila dibuat Tandon."Sudah ada pintu airnya, nanti tinggal ditambah atau diperbesar saja."
Selain tandon air, Taufik melanjutkan, proyek bypass atau sodetan dari Cisadane ke Kali Sabi juga telah disiapkan. Kajian untuk sodetan sepanjang 600 meter dengan estimasi anggaran mencapai Rp 11 miliar ini telah lama dilakukan. "Tapi rencananya sodetan ini kami ajukan agar pemerintah pusat yang membangun," kata dia.
Jika kedua proyek ini bisa dilakukan berbarengan, menurut dia, akan efektif dalam menanggulangi banjir di kecamatan Karawaci dan Cibodas.