TEMPO.CO, Jakarta -Politikus Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjutak menilai melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta merupakan hasil dari pemeriksaan dua minggu lalu, saat Gubernur Anies Baswedan sedang mengumbar-umbar kondisi ibu kota sudah terkendali.
"Ini terjadi dua minggu lalu paling enggak, kemudian meledak sekarang. Statementnya berturut-turut mengatakan tidak terkendali, terkendali, sekarang terbukti tidak terkendali," ujar Gilbert saat dihubungi, Senin 13 Juli 2020.
Gilbert mengatakan sejak awal pengawasan Pemerintah DKI tidak optimal, terutama di titik-titik rawan penularan seperti di pasar tradisional. Dia menilai Anies tidak tegas dalam menerapkan PSBB terutama sejak diberlakukan masa transisi.
Selain itu kata Gilbert upaya active case finding dengan melalukan tracing dari warga tertular juga tidak cukup. Mestinya lanjut dia, Pemerintah DKI harus melakukan pengawasan berdasarkan klaster, saat ada penularan kasus baru maka wilayah tersebut harus diisolasi.
Gilbert mengatakan jika sejak awal DKI tegas dalam mengawasi PSBB angka penularan Corona tidak akan meningkat terlalu tinggi. Dia mendesak Pemerintah DKI untuk mengevaluasi kebijakan PSBB transisi saat ini.
"Harus dievaluasi karena kondisi semakin mengkhawatirkan," ujarnya.
Kemarin Gubernur Anies Baswedan mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 harian yang mencapai 404 orang. Angka tersebut tertinggi selama pandemi Covid-19, seharinya sebelumnya jumlah kasus positif juga memecahkan rekor sebanyak 359.
Anies mengatakan bahwa melonjaknya penambahan kasus harian karena active case finding yang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI. "Memang sebagian besar dari penambahan ini adalah karena gencarnya kita melakukan yang disebut sebagai active case finding. Artinya kita tidak menunggu pasien di fasilitas kesehatan, tapi puskesmas kita mengejar kasus positif di masyarakat," ujarnya dalam vidoe di Youtuber Pemprov DKI kemarin.
Sedangkan pada awal bulan lalu Anies menyatakan bahwa kondisi Jakarta sudah terkendali dari penularan Covid 19, karena angka penularan (Rt) Covid 19 di bawah angka 1, dan positive rate juga berkisar di 5 persen. Dengan kondisi itu Anies kemudian memperpanjang PSSB Transisi hingga 16 Juli 2020.