TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola bandara Soekarno-Hatta mewajibkan transportasi publik, mulai dari bus, taksi, hingga taksi online disemprot disinfektan untuk cegah penyebaran Covid-19.
"Standar prosedur yang ditetapkan perseroan harus dipenuhi operator transportasi publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kebandarudaraan," kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Muhamad Wasid dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 13 Juli 2020.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan yang aman dari Covid-19 perlu dijaga dan ditingkatkan. Salah satunya melalui ketersediaan transportasi publik pemadu moda yang bersih dan higienis.
Berikut prosedur di Bandara Soekarno-Hatta yang harus dipenuhi oleh taksi/taksi online/kendaraan sewa dan bus/minibus (travel):
1. Area pool di luar kawasan bandara harus menyediakan fasilitas disinfeksi, dan bagi armada yang sudah disemprot disinfektan harus diberi stiker penanda;
2. Pengemudi yang bertugas harus dipastikan kesehatannya, dilakukan pengecekan suhu, tidak menunjukkan gejala Covid-19, wajib memakai sarung tangan serta masker;
3. Disediakan hand sanitizer bagi pengemudi dan penumpang;
4. Menyediakan stiker physical distancing pada kursi armada;
5. Di bandara, pengemudi harus mencuci tangan, kemudian memakai sarung tangan dan masker sebelum menjemput pelanggan di terminal penumpang pesawat;
6. Counter di titik penjemputan di terminal harus menyediakan hand sanitizer dan thermal gun untuk memeriksa suhu penumpang.
7. Petugas konter di titik penjemputan wajib menggunakan APD seperti masker dan face shield; penumpang wajib memakai masker; penumpang yang boleh diangkut mengikuti kebijakan pemerintah; menganjurkan pembayaran menggunakan nontunai, dan setelah melakukan pelayanan, harus dilakukan disinfeksi terhadap kendaraan
Pada saat ini, kereta Bandara Soekarno-Hatta juga telah beroperasi kembali dengan menetapkan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19. Penumpang wajib menggunakan masker, dan suhu tubuh maksimal 37,3 derajat Celsius. Penumpang juga diminta menghindari kontak fisik.
Di kereta bandara juga telah dipasang partisi pemisah kursi penumpang. Di stasiun dan di dalam kereta juga harus disediakan hand sanitizer.
Standar prosedur operasional ini diharapkan dapat mendukung aktivitas bandara yang aman dan sehat di tengah pandemi global, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional.
Di Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah beroperasi tujuh operator taksi, yaitu Gamya, Primajasa, Blue Bird, Diamond, Express, Greenline, dan Silver Bird.
Sementara itu, armada bus yang beroperasi dioperatori oleh Damri, Primajasa, Hiba, Agra Mas, Big Bird, dan Sinar Jaya, sedangkan untuk minibus (travel) sudah beroperasi Jackal Holidays, Lintas Shuttle, dan Primajasa Red White Star.
Adapun untuk angkutan sewa sudah beroperasi Golden Bird, INKOPAU, Mandar Indonesia, Abhinaya, dan Koperasi Berkah Bersama Mitra.
Jumlah operator transportasi publik yang beroperasi pada bulan Juli 2020 meningkat daripada data pada bulan sebelumnya di tengah pandemi seiring dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta.
Pada periode 1—12 Juli 2020, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata mencapai 26.723 penumpang per hari atau meningkat dibandingkan dengan periode 1—30 Juni 2020 rata-rata 13.270 penerbangan per hari.