TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, pihaknya memilih menggunakan istilah masa transisi ketimbang era baru alias new normal. Menurut dia, unsur kata normal dapat membuat masyarakat berasumsi bahwa kondisi Ibu Kota sudah pulih seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
"Kami menghindari penggunaan kata new normal. Kata normal itu diartikan oleh banyak pihak seolah-olah kondisinya sudah normal dan aman," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Juli 2020.
Padahal, Riza Patria berujar, sedari awal dimulai Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi, Jakarta belum aman dari virus corona. Riza menyebut, pemerintah DKI telah mengingatkan adanya potensi penularan virus ketika PSBB dilonggarkan.
Pemerintah DKI lantas menggunakan istilah PSBB masa transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif sebagai cerminan Ibu Kota bakal melonggarkan pembatasan aktivitas-aktivitas sosial dan ekonomi.
"Kami lebih senang menyebutnya PSBB masa transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif," ucap politikus Partai Gerindra ini.
Gubernur DKI Anies Baswedan menetapkan PSBB transisi sejak 5 Juni-2 Juli yang kemudian diperpanjang selama 14 hari. Kosakata new normal sendiri kerap diucapkan pemerintah pusat, tak terkecuali Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pemerintah kemudian merevisi istilah itu menjadi adaptasi kebiasaan baru.