TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak menampik bahwa penularan virus bakal meningkat setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dilonggarkan. Riza menyatakan, potensi orang keluar rumah dan interaksi ikut meningkat di masa PSBB transisi.
Interaksi ini berpotensi menambah intensitas pertemuan yang kemudian berujung membentuk kerumunan. Bahkan, satu dengan lainnya kemungkinan saling bersentuhan.
"Itu sebabnya potensi penyebaran virus juga akan meningkat. Itu logika sederhananya ketika orang keluar rumah, potensi itu ada. Sudah kami ingatkan sejak awal," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Juli 2020.
Riza merespons ihwal pasien positif corona di Ibu Kota yang terus bertambah setiap harinya. Dinas Kesehatan DKI mencatat tambahan pasien positif tertinggi pada 12 Juli sebanyak 404 orang. Dua rekor penambahan sebelumnya terjadi pada 5 Juli dengan temuan 256 kasus baru positif dan 359 orang pada 11 Juli.
Pelonggaran PSBB ditandai dengan masuknya Jakarta dalam era transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif sejak 5 Juni 2020. Perkantoran, restoran, mal, taman rekreasi, pasar, dan tempat ibadah berangsur dibuka kembali.
Meski demikian, Riza mengingatkan, pelonggaran aktivitas sosial dan ekonomi ini harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Gunanya untuk menekan penularan virus corona dan melandaikan kurva pasien.
Tak cuma itu, tutur dia, faktor lain yang membuat jumlah pasien positif di DKI melonjak karena gencarnya pencarian kasus baru atau disebut active case finding. Riza menyebut, secara keseluruhan, pemerintah DKI telah melakukan tes PCR terhadap 294 ribu sampel.
"Kalau ada provinsi yang (jumlah pasien Covid-19) sedikit, belum tentu sedikit. Jangan-jangan lebih banyak dia, cuma tidak ada testing saja atau testingnya sedikit," jelas politikus Partai Gerindra ini.