TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan pihaknya saat ini masih memeriksa 2 rekaman CCTV yang berada di sekitar tempat terjadinya perkara dugaan pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo. Kedua barang bukti itu sedang diperiksa di Labfor Mabes Polri.
"Baru dua, di pinggir tol sama yang di dekat TKP," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Juli 2020.
Meskipun sudah mengantongi 2 rekaman, Yusri mengatakan pihaknya masih mencari rekaman CCTV lainnya. Sebab, rekaman di kedua kamera tersebut masih buram dan tak begitu jelas.
"CCTV yang di TKP itu untuk betul nggak sih dia sendiri (Yodi) atau ada dua orang, tiga orang, empat orang, atau lima orang, kami belum tahu ini," kata Yusri.
Selain memeriksa CCTV, penyidik juga melakukan pengecekan sidik jari pada barang milik Yodi. Namun mengenai perkembangan penyidikan sidik jari, Yusri enggan menjabarkannya.
Sebelumnya, mayat Yodi Prabowo pertama kali ditemukan warga di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jenazah Yodi ditemukan oleh bocah di sekitar lokasi yang sedang bermain layangan.
Dari hasil otopsi terhadap jenazah Yodi, terungkap bahwa luka robek di bagian leher menjadi penyebab utama kematian laki-laki berusia 26 tahun itu. Selain di leher, Yusri mengatakan luka tikaman pada bagian dada menembus iga hingga ke paru-paru juga mempercepat kematian Yodi.
Sampai saat ini, pelaku pembunuhan Yodi masih misteri. Polisi masih menyelidiki asal-usul pisau yang menikamnya, serta mengidentifikasi rekaman CCTV di sekitar lokasi. Polisi juga sudah memeriksa 23 saksi, di antaranya merupakan keluarga, kekasih, dan rekan kerja Yodi.
Saat ini Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kepolisian Resor jakarta Selatan sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. "Kasus ini sudah mendapat atensi dari pimpinan," kata Yusri.