TEMPO.CO, Jakarta - Motif predator anak asal Prancis Francois Abello Camille alias Fran alias Mister mencabuli 305 anak di bawah umur untuk kesenangan semata.
Kepala Subdit Remaja Anak dan Wanita Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Piter Yonattama mengatakan, keterangan itu polisi dapatkan sebelum Fran tewas setelah bunuh diri di ruang selnya.
"Dia bilang untuk kesenangan saya, termasuk dia nyari anak kemudian divideoin, alibinya dia adalah untuk kesenangan," kata Piter saat dihubungi, Kamis, 16 Juli 2020.
Kepada polisi, Fran mengatakan filosofi orang Prancis adalah bekerja keras dari muda hingga tua. Ketika menginjak usia 60 tahun, maka seseorang berhak untuk menikmati hidup dengan jalan-jalan dan berbuat kesenangan lainnya.
Dengan memegang filosofi tersebut, Fran mengaku kepada polisi memilih menghabiskan masa tuanya dengan mencabuli ratusan bocah untuk kesenangan. "Cuman kan, kami tidak serta merta percaya, ini ada sesuatu yang lebih besar," kata Piter.
Piter memastikan pengusutan kasus ini akan tetap berlanjut, walaupun pelaku sudah meninggal. Sebab, pihak kepolisian mencurigai kejahatan yang dilakukan Fran ini bersifat transnasional.
Sebelumnya, polisi menangkap Fran karena aksinya melakukan pencabulan terhadap 305 anak perempuan di bawah umur. Saat melakukan aksi bejatnya, Fran selalu merekamnya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana menerangkan korban yang menjadi sasaran cabul Fran adalah anak-anak jalanan dengan rentang usia 10-17 tahun. Ia mengiming-imingi mereka dengan tawaran menjadi model terkenal
Dari hasil penyelidikan sementara, Fran tercatat sudah keluar-masuk Indonesia sejak tahun 2015 dengan visa turis. Di kunjungan terakhirnya, Fran tinggal selama 9 bulan di Jakarta, yakni mulai dari Desember 2019 hingga Juni 2020.