TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat ini perlu pendekatan induktif untuk membantu pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
"Ini dibutuhkan pendekatannya lebih induktif. Jadi melihat apa yang menjadi kebutuhan lalu itu yang disiapkan," kata Anies dalam diskusi virtual bertajuk "Optimalisasi Kredit Usaha Mikro Untuk Pulihkan Ekonomi Jakarta" di Jakarta, Rabu 22 Juli 2020.
Menurut Anies, krisis ekonomi yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada para pelaku usaha mikro di Indonesia khususnya di Ibu Kota.
"Situasi krisis (ekonomi) yang kita hadapi saat ini agak berbeda dari yang pernah kita alami paling besar, sekitar 23-24 tahun lalu. Pada saat itu, sektor usaha mikro kecil jadi penopang perekonomian, sementara yang terdampak sektor modern, sektor besar. Nah, sekarang justru sektor mikro kecil terkena dampak yang paling besar," ujar Anies.
Menurut Anies Baswedan, pendekatan induktif menjadi cara yang efektif agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menerbitkan kebijakan yang dapat menopang kegiatan ekonomi di sektor UMKM.
Anies mencontohkan beberapa usaha proaktif yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta bagi para pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 dengan memberikan perizinan secara jemput bola.
"Perizinan sifatnya jemput bola. Tidak menunggu mereka (pelaku usaha) datang, kemudian kami mendorong mereka untuk punya NPWP sehingga akses kepada kredit lebih mudah," ujar Anies.
Anies Baswedan berharap pendekatan induktif yang langsung bersentuhan dengan para pelaku UMKM itu diharapkan dapat menghasilkan solusi jangka menengah hingga panjang mengingat kondisi krisis ekonomi akibat pandemi dirasakan oleh seluruh negara di dunia.
"Kita harus memikirkan (solusi) jangka menengah, soalnya seluruh negara di dunia mengalami hal yang sama. Sehingga Jakarta yang paling tersambung dengan dunia global, pasti berhadapan dengan situasi global yang sulit seperti sekarang ini," kata Anies Baswedan.