TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengerjakan proyek MRT Fase 2 rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Ancol Barat. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan, rekayasa diperlukan mengingat pembangunan berlangsung di jalan protokol, yaitu Thamrin mengarah ke Jalan Medan Merdeka.
"Kenapa ini harus sangat hati-hati dan serius kami tangani, karena ini adalah jalur traffic yang akan dilewati oleh presiden, menteri-menteri, tamu negara, ditambah aktivitas lain," kata dia dalam diskusi virtual, Rabu, 22 Juli 2020.
Menurut dia, ada tiga tahapan rekayasa lalu lintas yang berlaku mulai Juli 2020 hingga Maret 2025. BUMD itu menargetkan pembangunan Fase 2 ini selesai di triwulan 1 2025 agar dapat dioperasikan pada triwulan 2 2025.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim memaparkan, tahap pertama rekayasa lalu lintas dimulai di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Kontraktor bakal menggeser arus kendaraan di kiri dan kanan jalan. Sebab, area proyek berada di tengah jalan, persis di jalur bus Transjakarta.
Tahap ini, Silvia menuturkan, dikerjakan dari batas pengerjaan Fase 1 di sekitaran depan gedung Sinarmas Land Plaza Thamrin sampai Patung Kuda mulai akhir Juli 2020-Maret 2023."Trotoar akan kami kurangi lebarnya untuk kami jadikan jalan sementara," ujar Silvia.
Tahap kedua, yaitu menggeser area kerja dari tengah ke kiri jalan. Dengan begitu, arus lalu lintas pindah ke tengah dan sisi barat. Menurut dia, rekayasa tahap dua rencananya berjalan April-Desember 2023.
Tahap ketiga adalah menggeser lagi area kerja dari kiri ke kanan jalan. Itu artinya, lalu lintas ikut bergeser dari sisi barat ke tengah. Pengerjaannya pada Januari 2024-Maret 2025.
PT MRT Jakarta perlu melakukan beberapa pemindahan dan pembongkaran fasilitas publik imbas dari pengerjaan Fase 2 di kawasan Thamrin. Di area ini bakal didirikan Stasiun Thamrin.
Silvia menyampaikan akan ada relokasi Tugu Jam Thamrin. Tugu ini merupakan salah satu cagar budaya yang terletak di pertengahan Jalan Thamrin dan Kebon Sirih. Rencana relokasi dilakukan Oktober 2020 dan akan dikembalikan setelah pengerjaan rampung. Lokasi pemindahan masih didiskusikan.
Kemudian jembatan penyeberangan orang (JPO) Bank Indonesia harus dibongkar pada Agustus 2020. Terakhir, yakni membangun halte transjakarta sementara mengingat area proyek berada di tengah jalan. Halte sementara akan dibangun di depan gedung Bank Mandiri dan Bank Indonesia.
"Halte ini akan ada di sini selama lima tahun ke depan," ucapnya.
MRT Fase 2 terdiri dari 10 stasiun. Untuk Fase 2A sepanjang enam kilometer akan melintasi tujuh stasiun dengan rute Bundaran Hotel Indonesia-Kota. Seluruh stasiun dibangun di bawah tanah, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Untuk Fase 2B rute Kota-Ancol melintang sepanjang 5,8 kilometer melewati Stasiun Mangga Dua, Stasiun Ancol, dan Stasiun Ancol Barat.