TEMPO.CO, Jakarta - Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Rachmat Sumekar mengatakan pihaknya kesulitan mencari rekaman video kecelakaan yang menewaskan seorang anggota PPSU bernama Taka. Kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua itu terjadi pada Kamis pagi kemarin saat Taka sedang bertugas menyapu jalanan.
"Kondisi jalan juga masih sepi (saat kejadian) dan sepanjang jalan tidak ada gedung, jadi kami agak kesulitan cari CCTV," ujar Rachmat saat dihubungi, Jumat, 24 Juli 2020.
Selain itu, Rachmat mengatakan 3 rekaman CCTV yang polisi sudah ambil dari halte Transjakarta tidak begitu jernih saat terjadinya kecelakaan tersebut. Apa lagi, kata Rachmat, kamera tidak mengarah ke jalanan.
Sampai saat ini, Rachmat mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. "Ada salah satu saksi pengemudi ojol yang lihat (pelaku) katanya. Tapi belum tahu apa dia lihat nomor polisinya," kata Rachmat.
Insiden tabrak lari yang menimpa Taka itu terjadi pada pukul 07.15. Ia mengatakan pelaku datang dari arah Tanjung Priok dan lari menuju Cempaka Putih.
Setelah ditabrak, pelaku kabur meninggalkan lokasi. Warga kemudian membawanya ke RS Islam Jakarta untuk pertolongan. Sekitar pukul 07.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban meninggalkan dua anak yang berusia di bawah lima tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan penyidik senior KPK Novel Baswedan bertakziah ke rumah Taka. Dalam kunjungan itu, Anies memiliki pesan kepada pelaku penabrak.
"Saya minta pelaku mengambil sikap bertanggung jawab. Jangan pengecut. Ada dua anak yang sekarang yatim akibat tabrak lari. Saya minta pelaku menyerahkan diri," ujar Anies.