TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau PPSU DKI Jakarta mengaku khawatir dalam menjalani profesi mereka membersihkan jalan raya di Ibu Kota.
Kekhawatiran itu membuat mereka harus waspada, terutama di pinggir jalan dengan lalu-lalang kendaraan berkecepatan tinggi.
"Ya, kekhawatiran pasti ada ya, namanya kami bekerja di jalan," kata Zulkarnain, ketika ditemui Tempo, di depan Plaza Indonesia, Jalan M.H. Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Juli 2020.
Lelaki 34 tahun ini menambahkan, salah satu tip jika bekerja di jalan protokol, mereka harus menghadap ke arah datangnya kendaraan dan tidak boleh membelakangi kendaraan. "Paling tidak, kita menghadap kendaraan yang mengarah ke kita," ujarnya.
Sebelumnya seorang petugas PPSU bernama Taka tewas saat bertugas di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Taka ditabrak oleh pengendara motor yang kemudian kabur. Hingga saat ini pelaku belum ditemukan polisi. Gubernur Anies Baswedan yang ikut menyalatkan jenazah Taka geram dengan kecelakaan tabrak lari itu. Ia meminta pelaku untuk menyerahkan diri. "Hai pengecut," kata Anies.
Kabar kematian petugas PPSU akibat tabrak lari di Jalan Yos Sudarso, Kamis pagi, 23 Juli lalu, sempat didengar Ratono, 50 tahun. Ia mengaku prihatin mendengar kabar nahas tersebut. Sebagai sesama petugas PPSU, ia mengaku kerap membayangkan bagaimana jika itu menimpa dia.
"Seandainya itu terjadi ke diri saya, keluarga saya bagaimana," kata Ratono, yang bersama Zulkarnain menyapu di depan mal itu. "Intinya kita waspada, hati-hati gitu."