TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta pemerintah daerah lebih serius mencegah penularan virus corona Covid-19 di pasar tradisional. Juru bicara Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan hingga hari ini penularan Covid-19 kepada para pedagang pasar masih tinggi.
"Kami berharap pemerintah daerah lebih serius mengawal agar pertumbuhan Covid-19 di pasar tradisional bisa dicegah," kata Reynaldi melalui keterangan resminya, Sabtu, 25 Juli 2020.
Hingga hari ini tercatat 1.251 pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal 211 pasar di 89 kabupaten/kota dari 27 provinsi. Provinsi dengan kasus penularan tertinggi ke pedagang adalah DKI Jakarta. Ikappi mencatat 317 pedagang dari 47 pasar di DKI telah terinfeksi virus corona.
Reynaldi menuturkan pasar tradisional merupakan tempat yang rawan penularan virus karena menjadi pusat pertemuan dan distribusi kebutuhan pokok. "Pasar merupakan pondasi ekonomi rakyat, yang menjadi pusat interaksi."
Selain itu, Ikappi meminta semua pihak termasuk BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan menerapkan regulasi yang tepat dan sesuai dengan kebiasaan di pasar tradisional. Sebabnya, ketidakseragaman kebijakan antarlembaga negara bisa membuat masing-masing daerah memiliki perbedaan cara pandang dalam melakukan kebijakan di masing-masing tempat.
"Ada yang daerah berpihak terhadap pasar tradisional dan mendorong adanya protokol kesehatan ada yang abai terhadap protokol kesehatan dan pemerintah daerah tidak serius melakukan penanganan di pasar tradisional," ujarnya.
Lebih lanjut Regnal mengimbau kepada pedagang untuk terus menjalankan protokol kesehatan, meski risih menggunakan masker setiap saat. "Kalau itu dibiasakan akan terbiasa juga. Yang penting pedagang sehat, pasar aman sehingga masyarakat bisa kembali ke pasar tradisional dengan tenang dan ekonomi pedagang terus tumbuh," ujarnya.
IMAM HAMDI