TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat mengaku tidak akan memaksa orang tua editor Metro TV, Yodi Prabowo untuk menerima kesimpulan bahwa anaknya tewas bunuh diri. Ia menilai keraguan orang tua korban kepada polisi sebagai kewajaran.
"Kalau saya sih wajar saja. Saya berempati, saya tidak dalam kapasitas memaksakan keyakinan," ujar Tubagus saat dihubungi, Senin, 27 Juli 2020.
Namun menurut Tubagus, kesimpulan bahwa Yodi Prabowo tewas karena tentang bunuh diri tersebut diambil berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh penyidik. Dia mengaku tidak ingin berpolemik dengan keluarga korban tentang kasus ini. "Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya," kata dia.
Tubagus juga menjawab beberapa keraguan orang tua korban seperti masalah darah. Dia membantah bahwa darah di tubuh Yodi Prabowo hanya sedikit, seperti disampaikan oleh ayah korban, Suwandi.
Selain itu, dia juga kembali menegaskan bahwa kesimpulan Yodi Prabowo mengalami depresi diambil dari hasil pemeriksaan dokter. Yodi disebut ke RSCM beberapa hari sebelum melakukan bunuh diri.
"Ke RSCM itu beberapa hari sebelum kematiannya. Ada dokternya sudah diperiksa, resepsionisnya sudah diperiksa, tanggal bayarnya ada, hasil lab-nya ada, masak iya saya ngarang-ngarang," kata dia
Sebelumnya, Suwandi mengaku masih belum menerima kesimpulan polisi yang menyatakan anaknya meninggal karena bunuh diri. Menurut dia, polisi terlalu dini dalam menyimpulkan. Salah satu kejanggalan dalam kasus ini menurut dia adalah kondisi baju Yodi yang bersih saat ditemukan. Dia menilai, jika benar Yodi Prabowo bunuh diri dengan cara menusuk dada dan lehernya sendiri, maka harusnya banyak darah yang menempel di baju.
"Masak iya orang bunuh diri bajunya bersih, pasti darahnya ke mana-mana. Darah kalau sudah nempel di badan kan pasti ada bekas-bekasnya," kata dia.
Suwandi juga merasa janggal atas kesimpulan polisi yang menyatakan Yodi Prabowo mengalami depresi. Apalagi menurut Suwandi, penyidik tak pernah bertanya tentang kondisi psikologi Yodi Prabowo kepadanya saat mengisi berita acara pemeriksaan (BAP).
"Enggak pernah dimintai keterangan seperti itu, tiba-tiba muncul kesimpulan bunuh diri itu," kata dia.
Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jenazahnya ditemukan oleh bocah di sekitar lokasi yang sedang bermain layangan. Dua pekan setelah ditemukan, Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan korban tewas akibat bunuh diri.