TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan angka penularan Covid-19 di Ibu Kota, masih tinggi. Hari ini, kata dia, akan diumumkan adanya penambahan kasus baru Covid-19 mencapai 584 orang.
"Kenapa jumlahnya masih tinggi. Karena Jakarta mengambil strategi mencari orang yang terpapar," kata Anies dalam diskusi daring yang disiarkan di akun YouTube DKI Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020.
Menurut Anies, pemerintah melihat strategi melacak orang yang terpapar menjadi solusi terbaik dalam memutus rantai penularan virus corona. Dengan cara pelacakan dan pemeriksaan tersebut, pemerintah bisa langsung mengisolasi orang yang terpapar.
Pemerintah, kata dia, tidak mau menampilkan angka kasus yang kecil dengan cara mengurangi pelacakan dan pemeriksaan swab test. Menurut dia, jika ingin mengempiskan angka penularan, maka pemerintah tinggal mengurangi pelacakan dan pemeriksaan kepada warga yang berpotensi tertular.
"Kalau Jakarta mau angkanya mau kecil, maka tidak perlu tes. Itu pasti turun angkanya. Tapi wabahnya bakal ada terus. Nah itu akan menjadi pesan yang salah. Masih ada wabah, tapi tidak mencari," ujarnya.
Anies Baswedan mengatakan pemerintahannya memilih meningkatkan pemeriksaan agar terlihat angka sebenarnya penularan wabah ini. "Kami memeriksa sebanyak mungkin. Mencari yang positif. Yang tidak bergejala bisa isolasi mandiri, yang bergejala isolasi di rumah sakit."