TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berencana menggelar Salat Idul Adha 1441 Hijriah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Kantor Masjid Agung Al Azhar Haji Iding mengatakan Salat Id akan dilangsungkan di lapangan dan area parkir pada Jumat, 31 Juli 2020 pukul 06.30 WIB.
"Kami menerapkan protokol kesehatan, jarak antara jamaah ada jaraknya, begitu juga pengukuran suhu tubuh dilakukan sejak awal masuk gerbang masjid," kata Iding.
Iding mengatakan lapangan Masjid Agung Al Azhar dapat menampung 4.000 jamaah pada pelaksanaan Salat Id tahun-tahun sebelumnya.
Khusus tahun ini dengan adanya pembatasan jarak fisik, maka daya tampung jamaah dibatasi mencapai 50 persen atau sekitar 2.000 orang.
"Tapi kalau nanti jamaah membeludak, kita akan manfaatkan aula," ujarnya.
Menurut Iding, pengukuran suhu tubuh rutin dilakukan sejak awal Masjid Al Azhar dibuka untuk salat berjamaah.
Pada saat pelaksanan Salat Id nanti, pengukuran suhu dilakukan di gerbang masuk masjid.
"Kita buka dua pintu masuk yakni pintu timur dan barat di Jalan Sisingamangaraja," kata Iding.
Masjid Agung Al Azhar mengerahkan petugas khusus yang akan mengawasi protokol kesehatan saat pelaksanaan Salat Id.
Shalat Id di Masjid Al Azhar terbuka untuk masyarakat umum, pihak masjid tidak memberlakukan pendaftaran untuk membatasi jumlah jamaah.
Pengurus Masjid Agung Al Azhar juga telah menunjuk KH Shobahussurur, MA sebagai khatib Idul Adha dan H Mukhtar Ibnu sebagai imam Salat Id.
Saat pelaksanaan Salat Id nanti masyarakat yang datang diimbau untuk membawa peralatan shalat sendiri, wajib menggunakan masker, berwudu sejak dari rumah, tidak membawa anak-anak, dan untuk lansia serta ibu hamil diimbau untuk salat di rumah.
"Imbauan kami tetap patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19, bagi yang kondisi kurang sehat diimbau salat di rumah saja, tetap jaga jarak, wajib pakai masker dan membawa hand sanitizer sendiri," kata Iding.