TEMPO.CO, Jakarta -PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus balik liburan Idul Adha terjadi pada besok Ahad, 2 Agustus 2020.
Karena itu, pemudik diimbau tidak kembali ke Jakarta di waktu yang bersamaan demi mencegah terjadinya kemacetan terutama di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Hampir setengahnya, lalu lintas menuju Jakarta berasal dari arah Timur," kata Operation Management & Maintenance Group Head Jasa Marga Pratomo Bimawan Putra dalam keterangannya, Jumat, 31 Juli 2020.
Ada dua distribusi kendaraan menuju ke Jakarta dari arah timur masuk ke Tol Jakarta-Cikampek baik bawah maupun layang. Yaitu dari Bandung dan sekitarnya masuk melalui Gerbang Tol Kalihurip Utama dan Tol Transjawa masuk melalui Gerbang Tol Cikampek Utama.
Adapun pada puncak arus mudik yaitu H-1 lebaran Idul Adha, distribusi kendaraan menuju keduanya mencapai 110 ribu, meningkat hingga 106 persen dari normal. Akibat kepadatan itu, polisi sampai memberlakukan contraflow sepanjang 25 kilometer sejak dari Bekasi di kilometer 36 sampai ke Karawang di kilometer 61.
"Jika kembali ke Jakarta terkonsentrasi hanya dalam satu hari, potensi terjadinya kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek sangat tinggi," ucap Bima.
Sebab, kata dia, jalan tol Jakarta-Cikampek merupakan akses utama pengguna jalan dari arah timur menuju wilayah Jakarta dan sekitarnya. "Kami mengimbau agar pengguna jalan dapat mengatur waktu perjalanan kembali ke Jakarta, salah satunya dengan menghindari waktu puncak arus balik pada hari Minggu agar terhindar dari kepadatan," kata dia.
Selain itu, Bima juga mengimbau pengusaha angkutan barang atau logistik menunda kegiatan hingga periode empat hari libur panjang pekan ini. Sebab, pada H-1 Lebaran Idul Adha cukup banyak ditemukan kendaraan besar yang mengalami gangguan di lajur, sehingga menimbulkan kepadatan yang cukup panjang.
Adapun titik-titik kepadatan yang perlu diantisipasi pada saat arus balik menuju Jakarta di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek antara lain yaitu di pertemuan lajur antara jalur bawah dan layang di kilometer 48, serta titik-titik menjelas rest area.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk dapat memberlakukan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan," kata dia.
ADI WARSONO