TEMPO.CO, Bogor -Ketua Satuan Tugas Penangangan Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan dalam dua hari ini tercatat 17 kasus baru terkonfirmasi, salah satunya klaster Covid-19 sebuah rumah sakit.
Dedie menyebut penyumbang terbanyak diantaranya dari klaster Covid-19 fasilitas kesehatan yakni Rumah Sakit Azra dan salah satu Resto yang beroperasi di sekitar Bantarjati, Bogor Utara. "Tanggal 31 terkonfirmasi baru sembilan orang dan hari ini delapan orang," kata Dedie saat dikonfirmasi, Sabtu 1 Agustus 2020.
Dedie mengatakan untuk klaster RS. Azra yang terletak di jalan Pajajaran Kota Bogor, total semua yang terkonfirmasi ada 10 orang. Namun yang berdomisili Kota Bogor enam orang, sisanya adalah warga Kabupaten Bogor dan sudah dikoordinasikan.
Kemudian untuk klaster resto terkonfirmasi positif Covid-19 enam orang berdomisili kota, dua sisanya warga kabupaten.
"Azra akan dikoordinasikan dulu dengan dinkes Jabar. Untuk Resto kita minta tutup dulu selama 14 hari ke depan," ucap Dedie.
Penyebutan RS Azra akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, sebab menurut Dedie RS tersebut adalah satu RS rujukan Covid-19 yang ditunjuk oleh Jawa Barat. Artinya hasil koordinasi itu, ke depan akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Bogor untuk mengambil kebijakan terhadap RS Azra. "Jadi kami belum bicara ke arah penutupan sementara dulu, kita akan lakukkan pengecekan lapagan dengan Jabar," kata Dedi Sambil mengatakan yang terpapar di RS Azra ialah security, penjaga tamu dan tukang parkir.
Adapun untuk klaster Resto, Dedie mengatakan mayoritas adalah keluarga pemilik resto. Sebab, menurut Dedie setelah melakukan penelusuran lapangan diketahui pemilik resto bersama dengan keluarganya tinggal dan beraktifitas di resto. Artinya Dedie menyebut penularan di resto disebabkan dari transmisi lokal, kemudian satu sama lain saling menularkan. "Hingga hari ini total positif Covid-19 ada 290 orang, 190 sudah sembuh dan dalam perawatan 80 orang. Yang meninggal tetap 20 orang," demikian Dedie.
M.A MURTADHO