TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyiapkan opsi pemberlakukan ganjil genap satu hari penuh jika kepadatan lalu lintas di Jakarta tidak mengalami penurunan.
"Tentu jika hasil evaluasi ternyata mobilitas warga tetap tinggi, tidak aware pada upaya pemerintah mengatasi Covid-19, maka opsi ganjil genap satu hari penuh bisa diterapkan," ujar Syafrin saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad 2 Agustus 2020.
Syafrin menyebutkan untuk saat ini ganjil genap akan diberlakukan pada jam-jam sibuk, yaitu pagi hari pada jam 06.00-10.00 dan pada sore hari pukul 16.00-22.00. Ganjil genap akan diberlakukan di 25 ruas jalan yang diatur dalam Pergub nomor 88 tahun 2019.
Pada saat ini jumlah kepadatan lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan sudah melampaui rata-rata kepadatan kendaraan normal sebelum pandemi Covid-19. Padahal kata dia, saat ini Pemerintah DKI masih menerapkan PSBB transisi yang mengatur terkait pembatasan pergerakan orang.
Syafrin memisalkan di Jalan Sudirman kawasan Senayan rata-rata jumlah kendaraan yang melintas sebelum Covid-19 sekitar 127 ribu kendaraan sehari, sedangkan saat ini sudah mencapai 145 ribu kendaraan sehari.
Di Jalan Cipete Jakarta Selatan rata-rata jumlah kendaraan yang melintas sekitar 74 ribu kendaraan sehari. Namun saat ini sudah mencapai 75 ribu per hari.
Berdasarkan hasil evaluasi, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk kembali menerapkan ganjil genap yang ditiadakan sejak Maret lalu, agar pergerakan warga bisa batasi. Menurut dia keputusan tersebut merupakan salah satu emergency break atau rem darurat untuk menekan angka penularan Covid-19.
Dishub DKI meminta pihak perkantoran atau pekerja mengatur jadwal kerja dari rumah berdasarkan nomor polisi kendaraan, bagi yang memiliki nomor ganjil diharapkan pada tanggal ganjil bekerja dari rumah. Dia mengingatkan bahwa dalam penerapan PSBB masih diberlalkkan 50 persen bekerja dari rumah. "Jadi yang nomor polisi kendaraannya ganjil bisa kerja dari rumah di tanggal ganjil dan sebaliknya. Sehingga kegiatan berpergian yang tidak penting bisa bekurang," ujarnya.