TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu 3 anak dengan inisial YR, 30 tahun, ditangkap penyidik Kepolisan Daerah Metro Jaya karena bersama komplotannya membobol mesin ATM di beberapa tempat di Jakarta. Komplotan YR membobol mesin ATM menggunakan sebilah obeng saat melakukan transaksi.
"Tersangka ada 3, pertama S, 27 tahun perannya eksekutor langsung yang mencongkel, lalu P, 34 tahun yang mengawasi, dan YR, 30 tahun, sopir dan yang menunggu di luar tempat pengambilan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 3 Agustus 2020.
Yusri menjelaskan, modus para pelaku mengganjal mesin ATM menggunakan obeng terbilang baru dan unik. Mereka mengganjal tempat uang keluar menggunakan obeng untuk mengacaukan sistem di mesin ATM.
Dengan cara ini, kata Yusri, pelaku bisa mengambil uang di mesin ATM tapi saldo di rekening sama sekali tak berkurang.
"Kalau selama ini mengganjal pakai tusuk gigi, kalau ini tidak. Dia ganjal untuk merusak sistem ATM pakai obeng. Rekening ATM dia tidak berkurang," kata Yusri.
Dalam sekali transaksi, Yusri mengatakan para pelaku mengambil uang Rp 2 - 10 juta. Mereka mengaku sudah beraksi sejak bulan Juli 2020 dan belajar membobol melalui tayangan di YouTube.
Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan para pelaku mengaku baru melakukan aksi ini 1 kali. Namun pihak bank mengaku sudah mengalami pembobolan dengan modus serupa di 9 mesin ATM-nya. Sehingga, polisi akan terus mengembangkan hal ini.
"Pencongkelan 9 kali ini baru di 1 bank, belum di bank-bank lain," kata Yusri menjelaskan alasan pihaknya belum bisa merinci jumlah kerugian perbankan akibat ulah kelompok ini.
Para pelaku saat ini dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Mereka terancaman penjara hingga 7 tahun.