TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog yang sehari-hari Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono memperkirakan, penularan Covid-19 bakal terjadi di kendaraan umum.
Hal itu karena pergerakan orang menggunakan kendaraan pribadi dibatasi lewat kebijakan ganjil genap.
"Sekarang dengan kendaraan pribadi aja terjadi klaster-klaster kantor," kata dia saat dihubungi, Selasa, 4 Agustus 2020.
Epidemiolog UI ini menyarankan agar pemerintah DKI menelusuri sumber penularan virus alias tracing di klaster perkantoran. Tujuannya untuk mengetahui apakah karyawan yang terkonfirmasi positif corona memang tertular di kantor atau kendaraan umum dan tempat lainnya.
Dengan begitu, pemerintah DKI dapat mengetahui dari mana saja karyawan tersebut tertular Covid-19. Alasan penerapan ganjil genap sebagai salah satu rem darurat PSBB transisi pun jadi kuat.
"Jangan rem mendadak tidak tau alasannya, apakah karena angkutan umum atau apa. Jadi di-tracing dulu," jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan ganjil genap kembali diberlakukan mulai hari ini. Keputusan itu bersamaan dengan perpanjangan PSBB transisi fase 1 untuk ketiga kalinya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan kebijakan penerapan kembali ganjil genap merupakan rem darurat guna menekan angka penularan Covid-19.