Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Positif Covid-19 DKI Masih Tinggi, Siapa dan Bagaimana Cara Isolasi Mandiri?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Terkait soal orang ataupun pasien positif Covid-19, Ketua Pokja Infeksi Emerging Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr. Pompini Agustina menjelaskan bahwa isolasi mandiri bisa dilakukan oleh orang-orang dalam tiga jenis kasus.

Yaitu, orang yang melakukan kontak dengan pasien konfirmasi positif Covid-19, orang terinfeksi virus Corona namun tidak memiliki gejala, dan orang yang terinfeksi virus namun hanya memiliki gejala ringan tanpa komorbid (penyakit penyerta).

"Namun siapa yang bisa menentukan orang-orang untuk melakukan isolasi atau karantina mandiri? Yaitu petugas kesehatan," ujar Pompini dalam diskusi daring pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Pompini mengatakan, selain berwenang menentukan orang yang boleh isolasi mandiri, petugas kesehatan kesehatan dari fasilitas kesehatan primer juga bertugas memonitoring pasien karantina. Petugas kesehatan pula yang bakal menentukan durasi isolasi tersebut untuk menyarankan langkah-langkah selanjutnya, dan menentukan status dari peserta isolasi.

Pompini berujar, isolasi mandiri yang baik harus mengikuti protokol kesehatan. Protokol itu di antaranya adalah memberlakukan jaga jarak di rumah, dan menempatkan peserta isolasi di ruangan tersendiri dengan kondisi ventilasi udara yang baik. Ventilasi udara juga harus tersedia di ruangan berbagi dengan penghuni rumah lainnya, seperti di kamar mandi.

"Selanjutnya, anggota keluarga lain diusahakan untuk tidur di tempat yang berbeda," kata Pompini.

Jika peserta isolasi mandiri mengalami gejala ringan sehingga membutuhkan perawatan, kata Pompini, maka anggota keluarga yang boleh melakukan perawatan hanya satu orang saja. Anggota keluarga yang merawat, harus dalam keadaan sehat dan tak memiliki penyakit bawaan dan gangguan kekebalan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Berikutnya, orang yang melakukan isolasi mandiri tidak diperkenankan untuk dijenguk," ujar Pompini.

Selama berada di rumah, peserta isolasi mandiri juga harus menggunakan masker. Pompini menyarankan untuk memakai masker bedah. Menurut dia, masker bedah mampu menahan partikel dahak agar tidak terjatuh ke lingkungan di sekitarnya.

Pasien isolasi mandiri juga diminta untuk selalu rajin mencuci tangan dengan sabun serta menyiapkan hand sanitizer. Tisu atau ala-alat yang habis pakai pasien isolasi mandiri juta harus diletakkan di tempat tertutup. Misalnya, tisu harus dibuang di tong sampah tertutup.

"Saat isolasi mandiri, juga harus ada kejujuran di antara kita, tentang gejala-gejala yang dirasakan," kata dia.

Menurut Pompini, waktu isolasi mandiri yang disarankan oleh petugas medis biasanya berkisar antara 10-14 hari. Alasan dibalik pemilihan durasi itu, menurut dia, adalah bahwa kondisi virus di dalam tubuh biasanya akan terus menurun dalam periode tersebut, khususnya bagi orang dengan gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

13 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr
Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.


Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Suasana kawasan wisata Kota Tua saat libur Natal, di Jakarta Barat, Senin, 25 Desember 2023. TEMPO/Novali Panji
Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.


Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Ilustrasi penumpang kereta. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.


Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber saat acara diskusi
Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.


Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 135 Orang, Lima Pasien Sembuh

17 Desember 2023

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 135 Orang, Lima Pasien Sembuh

Masyarakat Tangsel diminta tidak panik menghadapi lonjakan Covid-19, meski di beberapa wilayah lain juga meningkat.


Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

17 Desember 2023

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

Peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19. Imunitas tubuh menurun.


Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.


Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Sejumlah alat kesehatan yang sudah tidak digunakan di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.