TEMPO.CO, Bogor -
Belakangan ini jumlah kasus baru, melalui klaster Covid-19 keluarga, menjadi penyumbang angka data baru penyebaran Corona di Kota Bogor.
Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim, meminta warga masyarakatnya untuk mewaspadai segala bentuk kegiatan atau acara yang mengundang kerumunan termasuk acara-acara keluarga.
Saat ini tercatat ada lima klaster Covid-19 keluarga. "Harus tetap mengacu pada protokol Covid-19. Terbanyak kluster Semplak," kata Dedie Rachim kepada Tempo, Rabu 5 Agustus 2020.
Dedie mengatakan memang yang terkonfirmasi positif pada kasus baru yang terjadi penularannya dalam sebuah acara keagamaan yang diadakan oleh salah satu keluarga di Semplak, pada awal Juli lalu bukan semuanya keluarga kandung.
Namun hal itu harus menjadi perhatian semua, terutama dalam pengawasan dan peningkatan kewaspadaan akan penularan. Sebab, penularan bisa terjadi kepada siapapun termasuk keluarga. "Kejadian itu semuanya ada puluhan, yang tertular masih ada hubungan kerabat," kata Dedie.
Informasi update akan penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Bogor setelah sebelumnya satu keluarga pemilik resto terkonfirmasi positif, Dedie menyebut kasus baru terjadi di salah satu keluarga yang kini disebut kluster Semplak.
Pada awal kasus, Dedie menyebut ada 14 orang terkonfirmasi positif dengan rincian enam orang yang berdomisili Kabupaten Bogor. Lalu pada Senin 3 Agustus kemarin, bertambah delapan orang terkonfirmasi positif dari kluster yang sama. "Perlu diwaspadai acara yang mengundang kerumunan termasuk acara keluarga," demikian Dedie.
Bahkan informasi adanya penambahan kasus baru hingga puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid itu, menyebar di pelbagai media sosial dan khususnya group WA. Dalam isi berita pesan berantai itu, dikatakan sebab dari penularan kluster itu disebut masih satu Rukun Tetangga dan artinya satu RT terkonfirmasi puluhan warganya positif Covid-19. Sehingga hal ini diklarifikasi oleh Dedie, bahwa berita sesungguhnya adalah kluster dari satu keluarga yang kemudian menularkan ke yang lainnya yang masih ada hubungan kerabat dengan keluarga tersebut.
M.A MURTADHO