TEMPO.CO, Jakarta - Jalan layang tapal kuda di Lenteng Agung ditargetkan selesai pada November 2020. Jalan layang ini melintas di atas rel kereta api di depan kampus IISIP, Jakarta Selatan.
Selain itu, jalan layang yang melintas rel kereta lainnya adalah di wilayah Tanjung Barat. Proyek ini juga ditargetkan selesai pada waktu yang sama.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menargetkan dua jalan layang itu bisa digunakan pada awal Desember tahun ini.
Progres jalan layang Tanjung Barat kini telah mencapai 70 persen, sedangkan Lenteng Agung 80 persen.
"Dua jalan layang itu berbentuk elevates u turn. Artinya putaran yang semula at grade atau sebidang, dibuat menjadi tak sebidang dengan membangun fly over u turn," kata Hari melalui pesan singkatnya, Rabu, 5 Agustus 2020.
Foto udara pembangunan jalan layang tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta optimistis proyek pembangunan lintas atas (flyover) di Lenteng Agung dapat rampung pada akhir tahun 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Ia menuturkan jalan layang yang berbentuk tapal kuda di Tanjung Barat itu menelan anggaran Rp 191.218.367.000. Sedangkan, pembangunan di Lenteng Agung menghabiskan Rp 168.551.867.000. Jalan layang ini dibangun untuk menghindari perpotongan atau perlintasan sebidang antara jalan raya dengan rel kereta di dua kawasan tersebut.
Jalan layang berbentuk tapal kuda atau u turn ini dibangun dua arah yaitu dari arah utara ke utara dan dari arah selatan ke selatan. "Sehingga ada double u turn yang dibangun di sana."
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan meninjau proyek jalan layang tapal kuda di Lenteng Agung pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Anies mengatakan, Jalan Layang di Lenteng Agung itu merupakan jalan layang tapal kuda pertama di Jakarta yang dibangun sejak November tahun lalu. Pekerjaan jalan layang tersebut menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI sebesar Rp 140,8 miliar.