TEMPO.CO, Jakarta -Informasi dan komunikasi merupakan satu dari sedikit sektor yang masih tumbuh positif di tengah anjloknya pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Dilihat dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha, sektor informasi dan komunikasi justru tumbuh 12,71 persen pada triwulan II/2020 (year-on-year).
"Seiring dengan peningkatan kebutuhan penggunaan internet sejak diberlakukan kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah," Berita Resmi Statistik dari Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta yang dikeluarkan pada Rabu, 5 Agustus 2020.
Sektor lain yang juga positif adalah jasa kesehatan dengan pertumbuhan 9,65 persen. Pertumbuhan ekonomi di sektor ini seiring dengan upaya di bidang kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19.
Sementara itu, kegiatan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum turun tajam, yakni minus 34,81 persen pada triwulan II/2020 (year-on-year). Sektor transportasi dan pergudangan juga minus 23,45 persen. Selanjutnya, kegiatan industri pengolahan terkontraksi hingga minus 20,51 persen.
Sedangkan perdagangan melorot ke minus 13,66 persen, termasuk di dalamnya perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II/2020 (year-on-year) terkontraksi minus 8,22 persen. Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyatakan bahwa angka tersebut merupakan yang terendah selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
"Meskipun tidak sedalam saat krisis ekonomi tahun 1998," tulis Berita Resmi Statistik dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Badan Statistik DKI Jakarta menyebutkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya menahan laju pandemi Covid-19 berdampak besar pada kinerja pertumbuhan ekonomi. Karena kebijakan tersebut hampir menghentikan seluruh aktivitas masyarakat.