TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta dalam laman resmi corona.jakarta.go.id mencatat angka positivity rate pada Jumat kemarin, 7 Agustus mencapai 9,3 persen. Angka itu melesat naik dari hari sebelumnya.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id disebutkan angka positivity rate Covid-19 pada Jumat kemarin 9,3 persen merupakan hasil dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap 6.061 orang dengan hasil ditemukan 565 positif Covid-19. Kamis, 6 Agustus, angka positifity rate DKi 7,2 persen, dengan jumlah orang yang tes PCR sebanyak 8.124 orang, dan ditemukan 584 kasus positif baru. Sedangkan Rabu, 5 Agustus positivity rate DKI 6,6 persen dan Selasa 4 Agustus 4,9 persen.
Untuk rata-rata positivity rate Covid-19 per minggu saat ini tercatat 7,2 persen. Dan positivity rate akumulatif sejak kasus positif pertama di Jakarta berada di angka 5,5 persen.
“Terjadi peningkatan kasus penularan Covid di Jakarta, terlihat dari angka positivity rate Covid di Jakarta yang meningkat dalam satu bulan terakhir,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Kamis lalu.
Saat ini, kata Widyastuti, akumulasi positivity rate DKI naik 5,5 persen. Angka itu sudah berada di atas standar WHO yaitu 5 persen. "Ini sudah melampaui standar WHO, artinya kita harus lebih waspada."
Menurut dia, masih tingginya kasus penularan Covid-19 di Jakarta salah satunya disebabkan oleh angka mobilitas orang keluar masuk Jakarta yang tinggi. Tingkat kedisiplinan masyararakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga belum maksimal.
Hal ini terlihat dari total denda yang telah dikumpulkan DKI dari pelanggaran protokol kesehatan sudah mencapai Rp 2 miliar lebih. "Belum semuanya patuh dalam menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak."
