TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) DKI Benni Aguscandra mengatakan, investor paling banyak menanamkan modalnya di Jakarta Selatan.
Nilai investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) DKI Jakarta tercatat mencapai Rp 30,1 triliun di Triwulan II 2020. Angka itu didapat dari akumulasi PMA Rp 12,2 triliun dan PMDN Rp 17,9 triliun.
"Data realisasi investasi PMA dan PMDN berdasarkan wilayah kota administrasi, paling tinggi berada di Jakarta Selatan dengan total realisasi investasi sebesar Rp 13,5 triliun," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Nilai itu terdiri dari Rp 8,3 triliun PMA dan 5,2 triliun PDMN. Di urutan kedua adalah Jakarta Pusat. Menurut Benni, realisasi investasi dari modal asing Rp 1,7 triliun dan dari dalam negeri Rp 7,1 triliun. Jakarta Pusat memperoleh Rp 8,8 triliun.
Berikutnya adalah Jakarta Utara dengan realisasi investasi Rp 3,4 triliun, terdiri atas Rp 936 miliar PMA dan Rp 2,5 triliun PMDN. Investor asing juga menaruh modal di Jakarta Timur sebanyak Rp 799 miliar dan dari dalam negeri Rp 1,2 triliun. Totalnya Rp 2 triliun.
"Ini menunjukkan bahwa masih adanya geliat investasi di Ibu Kota meskipun di tengah pandemi Covid-19," ujar Benni.