TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengutarakan, persentase pasien positif Covid alias positivity rate di Jakarta dalam sepekan ini mencapai 8,3 persen.
Positivity rate merupakan hasil pembagian jumlah orang positif Covid-19 dengan jumlah orang yang melakukan tes swab.
"Untuk positivity rate sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,3 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,5 persen," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Baca juga: PSBB Transisi Bakal Diperpanjang, Wagub DKI: Tegakkan Protokol Kesehatan
Persentase ini telah melebihi standar World Health Organization (WHO). Menurut dia, WHO menetapkan agar kasus positif Corona tak melebihi 5 persen.
Dalam sepekan ini, Dwi mengatakan, pihaknya telah melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 46.360. Mengacu pada standar WHO, pemerintah DKI harus mengetes 10.645 orang per minggu alias 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO," ucap dia.
Positivity rate DKI sebenarnya sempat menyentuh angka di bawah 5 persen. Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya menyampaikan, di pekan pertama PSBB transisi, rasio positif Covid-19 sebesar 4,4 persen. PSBB transisi Jakarta berlaku sejak 5 Juni 2020.
Kemudian di pekan kedua menurun menjadi 3,1 persen, pekan ketiga 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen, dan pekan kelima 4,8 persen. Namun, angkanya naik ke posisi 5,9 persen pada pekan berikutnya. Bahkan, positivity rate Covid-19 Jakarta sempat tembus 9,3 persen pada 7 Agustus.