TEMPO.CO, Jakarta -Korban kebakaran di Duri Selatan kini mengungsi di tenda-tenda yang didirikan Dinas Sosial sebagai posko bantuan di Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu, 12 Agustus 2020.
“Tapi sekarang kalau bisa kita akan kumpulkan di sini, ada dua tenda. Tiga tenda lah ya nanti, jadi untuk distribusi sembako atau makanan siap saji bisa lebih enak,” ujar Lurah Duri Selatan, Ghufri di lokasi pengungsian, Jakarta Barat, Rabu, 12 Agustus 2020.
Baca Juga: Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk Depan Stasiun Duri Jakarta Barat
Berdasarkan laporan posko bantuan Kelurahan Duri Selatan, Tambora, sampai sekitar pukul 14.30 WIB, tercatat ada 101 rumah yang rusak, yang berdampak pada 144 kepala keluarga, dengan jumlah keseluruhan 458 orang, 59 di antaranya merupakan balita, dan 16 lainnya merupakan lansia. Angka tersebut adalah gabungan dari 3 RT di RW 05, yaitu RT 001, 002, dan 003.
Namun, tidak ada korban yang meninggal akibat musibah itu. “Korban (meninggal) kebetulan tidak ada, syukur alhamdulillah. Luka-luka juga tidak ada,” ujar Ghufri.
Menurut Ghufri, sebelumnya para korban mengamankan diri secara terpencar di tempat yang berbeda-beda seperti aula kelurahan, rumah dinas lurah, maupun sekolah-sekolah dekat lokasi kebakaran, bahkan masih ada sebagian warga yang masih berada di lokasi untuk mengambil barang-barang yang tersisa. Oleh karena itu, kata Ghufri, tenda pengungsian digunakan untuk memudahkan penanganan korban dan distribusi bantuan.
Saat ini, sejumlah bantuan seperti sembako, alas tidur, selimut, serta peralatan kebersihan dan kesehatan mulai berdatangan, diberikan berbagai lembaga sosial untuk para korban dan warga terdampak kebakaran.“Tadi pagi sarapan paginya dari Baznas, sebanyak 900 bungkus. Kalau yang makan siang dan sorenya itu dari Dinas Sosial,” ujar Ghufri.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | MARTHA WARTA