Tak seperti Nurul, Anggi menyatakan mendengar dari warga sekitar bahwa sosok Sugiarto dikenal sebagai seseorang yang ramah. Ia juga mengaku pernah sesekali melayani korban di minimarket tersebut. “Gak kenal, tapi kayaknya orangnya baik, ramah gitu,” kata Anggi. Pada saat kejadian ia mengaku tak mendengar suara tembakan, namun melihat orang-orang berhamburan keluar ke arah depan pohon jambu, tempat jenazah Sugiarto ditemukan. “Tahu-tahu langsung ramai gitu Mbak, padahal biasanya sepi,” katanya.
Perihal kondisi keamanan lingkungan pun dikonfirmasi Kasno, seorang penjaga keamanan yang bekerja untuk perusahaan yang berada di seberang ruko tersebut. “Selalu aman, saya 20 tahun di sini tidak pernah ada apa-apa,” kata lelaki tersebut. Ia mengingat ruko tersebut dibangun sekitar tahun 2002 - 2003. Selama ini Kasno mencatat tidak pernah ada kejadian apapun di lingkungan sekitar, selain kecelakaan di jalan raya depan ruko.
Lokasi TKP penembakan depan Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020. Setelah menembak, pelaku segera kabur meninggalkan lokasi bersama seorang temannya yang sudah menunggu di sepeda motor, tak jauh dari lokasi penembakan. TEMPO/Subekti.
Diketahui, usai melakukan olah TKP hari kedua, polisi mengumpulkan 1 selongsong peluru dan 1 proyektil sebagai temuan baru dalam kasus tersebut. Selain menganalisa barang bukti, Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyatakan masih mendalami motif di balik penembakan Sugiarto.
“Semua kemungkinan kita dalami. Artinya kita saat ini belum pada satu fokus tapi semua informasi, semua masukan yang kita dapatkan kita jadikan pertimbangan dan kita lakukan evaluasi terus,” kata Budhi saat ditemui di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading pada Jumat, 14 Agustus 2020.
WINTANG WARASTRI | MARTHA WARTA