TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan enam orang positif Covid-19 dari klaster masjid terbesar di Jakarta itu sudah sembuh. Menurut dia, keenamnya merupakan karyawan Istiqlal.
"Sudah sembuh semua," kata dia saat dihubungi, Senin, 17 Agustus 2020.
Dia menceritakan mulanya pengurus Istiqlal meminta pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan tes usap atau swab kepada semua karyawan. Total ada sekitar 300 karyawan Istiqlal.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Distribusikan 7.500 Paket Daging Hewan Kurban
Dari 300 orang itu, enam di antaranya didapati terinfeksi Covid-19. Abu menuturkan, enam orang tanpa gejala Covid-19 ini langsung menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta pada Juli 2020. Masjid Istiqlal, tambah dia, juga diliburkan lebih dari dua minggu.
"Langsung kami liburkan waktu itu. Masjid juga belum dibuka untuk umum sampai sekarang," ucap Abu.
Abu tak mengetahui persis dari mana sumber penularan Covid-19 yang menyerang enam orang itu. Keenamnya tinggal di daerah berbeda, ada di Jakarta, Citayam, dan lainnya.
Sebelumnya, pemerintah DKI mencatat terdapat enam pasien positif corona dari Istiqlal. Data itu merupakan bagian dari 11 klaster rumah ibadah atau kegiatan keagamaan penularan Covid-19.
Data ini diunggah di laman corona.jakarta.go.id. Per 16 Agustus, masih ada 11 klaster dengan total 131 kasus.
Berikut data klaster keagamaan di DKI:
- Musala RT 11 RW12 Pademangan Barat 1 orang
- Masjid Istiqlal 6 orang
- Asrama Pendeta di Senen, Jakarta Pusat 41 orang
- Masjid RW8 Maphar Tamansari, Jakarta Barat 5 orang
- Sekolah Pahtsung Cengkareng 1 orang
- Gereja Katolik Santo Lukas Tanjung Priok, Jakarta Utara 1 orang
- Gereja Tanjung Priok 23 orang
- Sekolah Budha Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat 15 orang
- Pesantren Mihajjurrosyidin Cipayung, Jakarta Timur 4
- Tahlilan RT1 dan 2 Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan 29 orang
- Gereja Kristen Kembangan 5 orang