TEMPO.CO, Depok -Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo mengatakan penyebaran Covid-19 di kota belimbing saat ini dalam kondisi rawan. Kondisi itu didasari atas munculnya klaster-klaster baru dan naik turunnya laju persebaran virus tersebut.
“Kita ini belum aman, kita harus jujur, Kota Depok itu luar biasa fluktuatifnya,” kata Sri, Senin 17 Agustus 2020.
Baca Juga: HUT RI ke-75, Polres Metro Depok Ajak Pengendara Upacara di Simpang Jalan
Sri mengatakan, salah satu klaster yang cukup tinggi penyebarannya adalah klaster perkantoran. Karena, disebutkan olehnya hampir 60 persen warga Depok tugas di Jakarta.“Nah di Jakarta itu klaster perkantoran juga luar biasa meledak, saat pulang ke rumah, tak dipungkiri satu keluarga bisa terpapar,” kata Sri.
Selain itu, lanjut Sri, klaster lainnya di Kota Depok juga terjadi di lingkungan perumahan dan pesantren. “Terakhir juga kita dengar kemarin ada yang terpapar di salah satu lokasi perbelanjaan, meski belum kita jadikan klaster baru,” kata Sri.
Sri mengatakan, jika melihat trend kasus, tidak dipungkiri Kota Depok akan kembali masuk ke zona merah dan kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara ketat.“Oleh karena itu kita harus sadar, saat ini Depok itu rawan, fluktuasi bisa menjadi merah lagi, nanti bisa PSBB yang lebih ketat lagi, saat ini ada kelonggaran-kelonggaran karena kita harus mendukung ekonomi,” kata Sri.
Sri mengimbau agar seluruh masyarakat dari tingkat RT hingga Camat dapat memperketat gerak masyarakat agar bisa memutus mata rantai Covid-19. “Kita harus bersemangat lagi, kita ngakuin deh, kita belum pengalaman (menangani Covid-19), tapi minimal saling mengingatkan selalu menggunakan masker dan tidak berkerumun,” kata Sri.