TEMPO.CO, Bogor - Penularan Covid-19 di Kota Bogor semakin meluar setelah ditemukan 13 warga Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, terkonfirmasi positif.
"Saya mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, ada tambahan 13 orang warga Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka seluruhnya tertular dari klaster keluarga di Bogor Barat," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Senin 17 Agustus 2020.
Menurut Dedie A Rachim, penemuan 13 kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini merupakan hasil penelusuran dari klaster keluarga di Kelurahan Semplak Kecamatan Bogor Barat. Sebelumnya telah ditemukan kasus positif dan terakumulasi sampai 22 kasus dari klaster Semplak ini.
Wakil Wali Kota Bogor ini menjelaskan, di klaster Semplak sebelumnya ditemukan kasus positif yang terakumulasi sampai 22 kasus. Dengan adanya tambahan 13 kasus positif baru, maka akumulasi kasus positif pada klaster keluarga Semplak menjadi 35 kasus positif.
"Dari 35 kasus positif di klaster keluarga Semplak, 29 orang adalah warga Kota Bogor serta enam orang warga Kabupaten Bogor," katanya.
Dedie menyatakan prihatin atas temuan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor yang semakin meningkat ini.
"Penemuan kasus baru ini, memberikan makna bahwa Kota Bogor yang berada di zona oranye atau risiko sedang, masyarakatnya harus betul-betul mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” katanya.
Dedie menyebut, asal-usul penularan Covid-19 di rumah tangga dari imported case atau dari aktivitas warga Kota Bogor bepergian ke luar Kota dan tertular Covid-19 dan setelah kembali, menularkan keluarganya.
Jadi, penularan pada klaster keluarga ini, kemungkinan penularannya dari anggota keluarga yang bepergian jauh ke daerah lain atau warga Kota Bogor yang memang bekerja di luar Kota Bogor yakni di daerah zona merah.
Karena itu, kata dia, warga Kota Bogor harus benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dedie belum mengetahui apakah 13 orang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut seluruhnya sudah diisolasi di rumah sakit. Menurut Dedie, penularan Covid-19 pada klaster Semplak ini yang terbesar selama ini. "Mereka terkonfirmasi positif dari hasil penelusuran dan hasil tes swab sebelumnya. Ini sangat memprihatinkan, karena ini klaster keluarga terbesar, mungkin juga terbesar di Indonesia," katanya.