TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengonfirmasi kasus Covid-19 di wilayahnya telah mencapai 1.324 dengan angka kematian sebanyak 55 orang. Ia menyebut, kasus kembali mengalami peningkatan melalui klaster keluarga.
"Kasus baru di per 16 Agustus ada 40," kata Rahmat Effendi dalam jumpa pers di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa, 18 Agustus 2020.
Baca Juga: 13 Warga Kota Bogor Positif Covid-19 di Hari HUT RI ke-75
Kasus aktif sekarang, kata dia, ada 255. Kasus, menurut dia, sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Sedangkan yang sudah selesai pengawasan dan dinyatakan sehat sejak kasus pertama ada 1.044 orang.
"Klaster keluarga ini yang meningkat, bertambahnya 155 keluarga, jumlahnya ada 437 orang," kata dia.
Ia menyebut, kasus tersebar di 10 kecamatan dan 32 kelurahan. Hanya Kecamatan Bantargebang dan Jatisampurna yang tidak ada kasus Covid-19. Adapun setiap kasus, kata dia, rata-rata dinyatakan sembuh hanya dalam waktu selama sepekan.
Akibat peningkatan kasus tersebut, Rahmat meminta seluruh rumah sakit di wilayahnya dapat merawat pasien Covid-19, sepanjang memiliki ruang isolasi. Adapun jumlah rumah sakit di Kota Bekasi ada sekitar 43, tersebar di seluruh wilayah.
"Sekarang ini rumah sakit swasta dapat melakukan kegiatan perawatan isolasi, karena biayanya dibiayai kemenkes," kata Rahmat Effendi.
Sementara itu, Satgas Covid-19 tingkat nasional telah menetapkan Kota Bekasi berada di zona oranye atau tingka resikonya sedang. Dengan zona ini, artinya aktivitas kegiatan sekolah tatap muka belum diizinkan.