TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mengubah bentuk bantuan sosial (bansos) menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Menurut Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono, bansos dalam bentuk sembako untuk penanganan dampak ekonomi Covid-19 tidak berjalan efektif dan rawan penyelewengan.
“Saya bersama fraksi lain yang sudah sependapat dengan fraksi Demokrat itu adalah PKS, PSI, NasDem, termasuk Golkar, itu sudah beberapa kali mengusulkan bahwa bansos sebaiknya diganti dengan bantuan langsung tunai tetapi cash transfer,” ujar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono saat dihubungi Tempo pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Mujiyono telah menyampaikan usulan itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tetapi belum bisa direalisasikan. Mujiyono mengatakan Anies beralasan masih banyak penerima bantuan yang tidak punya rekening bank.
Mujiyono berpendapat bahwa persoalan pembuatan rekening warga itu semestinya bisa diupayakan pemerintah, apalagi bank tetap buka di masa PSBB.
Baca juga: Anies Baswedan Mau Injak Rem Darurat Tarik PSBB Transisi, Apa Suara Warga DKI?
Pemberian BLT melalui rekening dianggap lebih unggul, karena penggunaannya lebih fleksibel sesuai kebutuhan warga, dengan proses distribusi yang lebih efisien dan akuntabel, serta bisa menggerakkan ekonomi di sekitar warga. Melalui proses pengiriman dana secara berkala, kemungkinan penyalahgunaan dana untuk hal-hal yang tidak perlu juga diharapkan bisa dihindari.
Seorang warga Jakarta, Mariyati, 68 tahun, menyatakan selama ini belum pernah menerima bansos Covid-19 dalam bentuk apapun. Penjual sayur di Kecamatan Matraman itu mengatakan selama pandemi Covid-19, tak ada bantuan yang sampai kepada dia ataupun suaminya, sedangkan kebutuhan mereka sebagai lansia lebih dari sekedar sembako.
“Saya di sini engga ada yang nanggung. Yang lalu sebulan penuh saya sepeser pun engga ada yang bantu, malah bansos banpres itu saya engga dapat,” ujar Mariyati.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz turut mendorong pemberian bantuan langsung tunai sebagai alternatif bansos paket sembako karena selain fleksibel dan bisa menyesuaikan kebutuhan warga. Penyaluran BLT melalui rekening juga dianggap bisa mengurangi potensi penyelewangan dana.
“Saya orang yang setuju dari awal bahwa bansos ini disalurkan secara tunai. Kalau kita bicara tunai ini kan ada risiko-risiko disunat dan sebagainya, jadi memang harus ditransfer modelnya,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD