TEMPO.CO, Jakarta -Sejarawan JJ Rizal mengatakan kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, awalnya merupakan Laboratorium voor Onderzoek der Zee atau Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia Belanda.
"Kampung Akuarium nama yang baru muncul setelah berdiri Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia Belanda," kata Rizal melalui pesan singkatnya, Jumat, 21 Agustus 2020.
Rizal mengatakan publik dapat mengunjungi kawasan tersebut, selain para siswa sekolah kelautan dan peneliti mancanegara yang datang ke sana. Selain itu, kawasan tersebut ramai karena berada di sekitar kawasan Kota Bandar Sunda Kelapa.
Baca juga : Sejarawan Samakan Proyek Kampung Susun Akuarium dengan Pemukiman Menteng
Para pengunjung yang datang ke lokasi itu banyak yang terkagum-kagum melihat koleksi kekayaan laut dalam akuarium-akuarium raksasa. Sebab itu kemudian kawasan itu disebut Kampung Akuarium.
Bahkan lokasi tersebut tercatat sebagai tujuan pariwisata kebun binatang laut satu-satunya di Indonesia dalam banyak brosur pariwisata sampai zaman kemerdekaan.
"Itu kawasan ramai dari Kota Bandar Sunda Kalapa. Jadi sudah menjadi ramai dan bertambah ramai di masa Kompeni karena pergudangan," ujarnya.
Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta, Bambang Eryudhawan, mengatakan Kampung Akuarium memang sedianya adalah laboratorium kelautan sejak era Hindia Belanda. Di lokasi itu ada akuarium raksasa yang menampilkan keragaman hayati laut Indonesia.
Pada akhir tahun 1970-an akuarium tersebut ditutup. Setelah ditutup perlahan diduduki masyarakat sebagai permukiman mereka sejak tahun 1980-an. Masyarakat yang telah menetap puluhan tahun di lokasi itu yang menjadi penduduk asli Kampung Akuarium.
Sejumlah wisatawan berjalan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu, 25 Juli 2020. Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi wisatawan saat PSBB masa transisi di Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Dalam regulasi, kata dia, masyarakat yang telah tinggal lebih dari 20 di lokasi itu memang berhak atas pernyataan hak untuk tempat tinggal di sana. Lahan Kampung Akuarium awalnya merupakan lahan milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang ditukar guling dan menjadi milik Pemprov DKI.
"Apalagi mereka sebagian juga telah membayar PBB (pajak bumi dan bangunan). Jadi memang tidak bisa mengusir begitu saja mereka," ucapnya.
Setelah menjadi permukiman padat, kawasan tersebut digusur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI pada 2016.
Kampung Akuarium kini ingin dibangun kembali Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies mempunyai konsep kampung susun yang mengadopsi wisata bahari di sana.