TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunus Miko Wahyono mengatakan anjuran pemerintah agar tiap keluarga mempunyai kader Covid-19, tidak bakal berjalan. Sebabnya, latar belakang pendidikan warga Ibu Kota tidak merata.
"Anjuran pembentukan kader di tiap keluarga ini tidak akan berhasil. Kalau pendidikan merata bisa aturan ini diterapkan," kata Tri saat dihubungi, Minggu, 23 Agustus 2020. "Perbedaannya latar belakang pendidikan menjadi tantangan kebijakan ini diterapkan."
Menurut epidemiolog ini, masyarakat kini semakin abai dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Terutama warga yang berada di sekitar Ibu Kota. "Sebagian masyarakat sekarang seperti sudah menganggap Covid-19 tidak lagi berbahaya," ujar Tri.
Baca juga : Terpopuler Metro: Penularan Covid-19 di Bogor, Gaduh Proyek Kampung Susun Akuarium
Tri menyarankan pemerintah lebih baik menerapkan kebijakan membatasi setiap akses keluar masuk di setiap rukun warga (RW). Terutama di lokasi yang menjadi zona merah.
Dengan melakukan pembatasan dan pengawasan orang, kata dia, upaya menekan laju penularan virus lebih bisa ditekan. Sebabnya, wabah ini bersifat klaster. "Karena sifatnya klaster, maka diawasi dengan melakukan klastering wilayah," ucapnya.
Menurut Tri, anjuran agar setiap keluarga membentuk kader Covid-19, membuat kesan pemerintah sudah menyerah dalam menghadapi wabah ini. Sebab, pemerintah meminta warga yang berusaha menangani sendiri dengan membentuk kader tersebut.
"Jangan mudah menjatuhkan kebijakan di tangan masyarakat sendiri untuk mengaturnya," ujarnya. "Ini terkesan pemerintah menyerah."
Mengacu Undang-undang Wabah, kata dia, peran terbesar dalam menanggulangi wabah adalah kebijakan pemerintah. Salah satunya dengan melakukan karantina wilayah.
Tri menyarankan pemerintah mengantikan kader kesehatan dari tingkat puskesmas hingga provinsi untuk gencar melakukan penyuluhan. "Kalau meminta tiap warga membentuk kader Covid-19, tidak berguna. Tidak akan jalan juga," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta tiap keluarga menunjuk satu orang yang bertugas memastikan keluarga paham bahaya Covid-19.
"Kami minta setiap rumah menunjuk satu orang sebagai kader Covid-19 atau sebagai satgas atau sebagai apapun yang tugasnya memastikan anggota keluarga memahami dan mengerti bahaya Covid-19," kata Ahmad Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Tugasnya adalah untuk memastikan setiap anggota keluarga memahami dan senantiasa melaksanakan protokol Covid-19, di antaranya memakai masker tiap hari, cuci tangan dan jaga jarak. "Jika di unit terkecil di rumah masing-masing sudah disiplin, patuh dan taat, Insya Allah di unit yang lebih besar lagi kita patuh dan taat juga," kata Wagub DKI ini.
IMAM HAMDI | ANTARA