Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Ekskavasi, Warga Kampung Akuarium Pastikan Tak Ada Situs Cagar Budaya

image-gnews
Suasana ekskavasi pondasi bekas bangunan LON LIPI di area Kampung Akuarium, Jakarta Utara, oleh Tim Ahli Cagar Budaya pada Juli 2020 lalu. Dok: Warga Kampung Akuarium.
Suasana ekskavasi pondasi bekas bangunan LON LIPI di area Kampung Akuarium, Jakarta Utara, oleh Tim Ahli Cagar Budaya pada Juli 2020 lalu. Dok: Warga Kampung Akuarium.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dharma Diani, koordinator warga Kampung Akuarium memastikan tidak ada situs cagar budaya yang terganggu jika kampung susun dibangun.

Menurut dia, situs cagar budaya yang terdekat dengan Kampung Akuarium merupakan sisa bastion atau benteng peninggalan jaman kolonial. Letaknya berada di seberang Kampung Akuarium, tepat di belakang Museum Bahari.

“Bukan di lokasi Kampung Akuarium,” ujar dia saat Tempo temui di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, pada Sabtu, 22 Agustus 2020. 

Sisa bastion itu nampak terbengkalai. Menurut pantauan Tempo, lokasi tersebut ditutup oleh seng, di mana bagian dalamnya dipakai untuk menyimpan drum. Saat penggusuran kampung akuarium tahun 2016 lalu, sebagian bastion benteng itu rusak terkena alat berat saat merobohkan rumah warga. 

Meski begitu, kata Diani, pada Juli 2020 lalu sempat ada ekskavasi di area kampung akuarium. Saat itu ditemukan sisa pondasi dari bangunan yang dulunya adalah Laboratorium voor Onderzoek der Zee atau Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia Belanda. Seiring berjalannya waktu, bangunan itu dipakai untuk kantor Lembaga Oseanologi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

Baca juga: Pengelolaan Kampung Susun Akuarium Akan Berstandar Internasional

Bangunan itu  didirikan dalam bentuk bangunan semi permanen pada tahun 1904 dan selesai setahun setelahnya. Pada tahun 1922, akhirnya bangunan itu dibuat menjadi permanen dan dibangun pula sebuah gedung akuarium air laut yang besar. Diani menjelaskan, ekskavasi saat itu dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jakarta bersama dengan warga sekitar. 

Mereka harus menggunakan tiga pompa untuk menyedot air laut yang terus keluar dari tanah. Soalnya, lokasi pondasi itu berada di bawah permukaan laut.

Menurut Diani, setelah melalui sidang ahli cagar budaya dan Tim Sidang Pemugaran, mereka sepakat untuk menutup kembali ekskavasi usai mencatat dan mendokumentasikan temuannya. 

Signifikansi situs tersebut, kata Diani, juga tengah dikaji oleh TACB. “Kenapa itu sepakat ditutup kembali, karena itu berada di bawah permukaan laut. Kalau itu dibuka, air laut keluar terus dari situ,” ujar wanita yang sudah lebih 40 tahun tinggal di Kampung Akuarium itu.

Diani memastikan design kampung susun yang dibuat warga bersama dengan tim dari Rujak Center for Urban Studies tak akan mengganggu lokasi galian tersebut. 

Bahkan, desain kampung susun yang mereka ajukan telah direvisi setelah diketahui adanya pondasi bangunan bersejarah itu. Menurut Diani, desain tersebut telah disetujui oleh TACB dan TSP.

Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta, Bambang Eryudhawan, mengatakan Kampung Akuarium memang sedianya adalah laboratorium kelautan sejak era Hindia Belanda. Di lokasi itu ada akuarium raksasa yang menampilkan keragaman hayati laut Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhir tahun 1970-an akuarium tersebut ditutup. Setelah ditutup perlahan diduduki masyarakat sebagai permukiman mereka sejak tahun 1980-an. Masyarakat yang telah menetap puluhan tahun di lokasi itu yang menjadi penduduk asli Kampung Akuarium.

Dalam regulasi, kata dia, masyarakat yang telah tinggal lebih dari 20 di lokasi itu memang berhak atas pernyataan hak untuk tempat tinggal di sana. Lahan Kampung Akuarium awalnya merupakan lahan milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang ditukar guling dan menjadi milik Pemprov DKI.

"Apalagi mereka sebagian juga telah membayar PBB (pajak bumi dan bangunan). Jadi memang tidak bisa mengusir begitu saja mereka," ucap dia..

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membangun Kampung Susun Akuarium di atas permukiman yang pernah digusur Ahok pada 2016.

Pembangunan kampung di tepi pantai tersebut secara seremonial telah dilakukan lewat peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020 dan akan dimulai September 2020 dengan dana awal Rp62 miliar.

Rencana pembangunan hunian lima blok beserta area terbuka itu dikritisi oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, pembangunan kampung susun itu dinilai merusak cagar budaya.

"Sayang saja ada peninggalan cagar budaya dan kawasan Kota Tua dirusak hanya mau menyenangkan konstituen," kata Ahok melalui pesan singkatnya, Kamis, 20 Agustus 2020.

Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, menilai tudingan Ahok bahwa pembangunan kembali Kampung Akuarium merusak kawasan cagar budaya salah alamat. Ia mengatakan justru penggusuran oleh Ahok pada tahun 2016 lalu yang merusak cagar budaya.

"Penggusuran paksa yang dilakukan oleh Pak Basuki sendiri justru telah merusak Tembok Utara yang lokasinya berada di seberang Kampung Akuarium," kata Elisa melalui pesan singkatnya, Jumat, 21 Agustus 2020. Elisa merujuk pada bastion benteng yang berada di belakang Museum Bahari. 

Sejarawan JJ Rizal menilai pembangunan kampung susun di Kampung Akuarium masih bisa dilakukan pemerintah. Menurut dia, penetapan kawasan cagar budaya tidak serta merta melarang permukiman di kawasan itu. Contohnya, kata Rizal, adalah berdirinya permukiman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, yang merupakan kawasan cagar budaya.

"Apakah kawasan menteng bukan cagar budaya, tetapi pemukiman?" kata dia melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Agustus 2020.

Rizal pun menarik contoh pembangunan permukiman di sekitar kawasan Kota Tua yang masuk kawasan cagar budaya. Bahkan, permukiman di sekitar kawasan Masjid Luar Batang sampai Masjid Al Anshor di Jalan Pengukiran, berdiri di kawasan yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Sehingga pembangunan Kampung Akuarium, menurutnya, tetap bisa dilakukan.    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

38 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

42 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

43 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

43 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

47 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.