TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat langkah Gubernur DKI Anies Baswedan mengubah kebijakan pemberian informasi perpanjangan PSBB Transisi bersifat politis.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, kata Ujang, ingin lebih menjangkau kalangan muda dengan eksis lewat Instagramnya.
"Kalau bersifat politis sudah tentu, karena tak ada kebijakan yang dikeluarkan dan dikomunikasikan ke publik, tanpa pertimbangan politis. Semuanya pasti bersifat politis," kata Ujang melalui pesan singkatnya, Jumat, 28 Agustus 2020.
Anies biasanya mengumumkan keputusan memperpanjang PSBB Transisi melalui akun YouTube atau Facebook DKI Jakarta. Menurut Ujang, Anies melihat Instagram menjadi ceruk suara untuk menggaet pemilih muda atau milenial. "Milenial itu ceruk suara di Pilkada atau Pilpres ke depan."
Ujang menuturkan Instagram saat ini digemari masyarakat, termasuk kalangan muda. Pindahnya alat komunikasi Anies dalam mengumumkan kebijakannya, kata dia, bisa saja berdasarkan pada pendekatan dan strategi efektifitas.
Menurut dia, Anies ingin menggunakan alternatif lain cara berkomunikasi, sehingga memilih Instagram sebagai media informasi. "Sepertinya Anies ingin lebih efektif dalam berkomunikasi ke publik," ujarnya.