Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Siap Uji Coba Live Music di Restoran dan Kafe

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi bermain alat musik. shutterstock.com
Ilustrasi bermain alat musik. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Krishnadi menyatakan pihaknya akan siap untuk menguji coba tampilnya live music atau musik hidup di kafe dan restoran.

Hal ini menanggapi perizinan yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Selasa, 25 Agustus 2020 kemarin.

“Mereka (pengusaha) akan uji coba, tidak akan lama-lama lagi lah. Menurut saya minggu depan mereka juga sudah bisa uji coba, tidak ada salahnya kan,” katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Menurutnya saat ini para pengusaha hotel dan restoran masih meraba-raba soal peraturan yang dikeluarkan pemerintah tersebut, seperti poin larangan kehadiran artis terkenal karena dikhawatirkan akan mengundang kerumunan yang berbahaya.

Selain itu ia juga menyinggung ucapan Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adi Sasmito tentang menonton bioskop dapat berkontribusi meningkatkan imunitas masyarakat, karena perasaan bahagia yang ditimbulkan.
Krishnadi menilai live music memang dihadirkan untuk menjadi hiburan, dan menarik pengunjung.

“Teorinya memang untuk menarik orang, karena orang kan datang ke situ, salah satu yang menarik selain ambiens, cita rasa masakan, yang menambah ambiens lagi tentu kalau ada musik, baik itu musik background ataupun live,” kata Krishna.

Jika akan membuka lagi musik hidup, menurutnya, adab penampilan musik hidup yang sebelumnya sudah tidak bisa berlaku lagi. Selain menjaga protokol kesehatan dasar seperti cuci tangan, masker dan jarak tempat duduk yang berjauhan, ada aspek hiburan yang menurutnya akan berubah.

Interaksi seperti penyanyi mengajak penonton berjoget atau bernyanyi dengan menyodorkan mikrofon, misalnya, harus dihindari agar tidak terjadi kontak dekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tata laksana dan tata krama sudah mulai- bukan mulai ya, harus dihindari yang seperti itu, otherwise mereka sudah rapi-rapi, semua alat-alat sudah dilap dengan alkohol, tapi terjadi kontak yang sangat dekat begitu, ya akan kena,” jelasnya. Meski begitu, ia mengakui bahwa hal tersebut bisa berpengaruh terhadap ambiens hiburan yang dicari masyarakat.

Saat ini ia menilai para pengusaha sedang berhitung antara cost dan numbers. Cost yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan untuk kembali menggelar musik hidup, sementara numbers adalah jumlah pengunjung yang akan datang.

Menurutnya mereka akan menilai apakah memang jumlah pengunjung akan bertambah jika hiburan live music akan diadakan lagi, misalnya meningkatkan dari yang biasanya 15 hingga 20 pengunjung menjadi 50 orang.

Krishnadi menilai, pada akhirnya keputusan berada di tangan masyarakat.
Apakah mereka akan hadir dan menikmati sambil mematuhi protokol kesehatan, atau akan kecewa karena suasana yang tidak lagi seperti biasanya.

“Itu konsekuensi yang harus kita coba. Kita jalani, masing-masing coba menjaga supaya aman-aman saja, tidak ada berita Covid dari kafe yang ada live music nya ya, selamat, untuk menuju yang lebih baik lagi,” kata dia.

WINTANG WARASTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

14 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


8 Rekomendasi Restoran di Sentul untuk Bukber yang Rasanya Enak

14 hari lalu

Ilustrasi restoran di Sentul untuk bukber. Foto: Canva
8 Rekomendasi Restoran di Sentul untuk Bukber yang Rasanya Enak

Bagi Anda yang tinggal di Sentul, ada beberapa rekomendasi resto di Sentul untuk bukber dengan makanan yang enak dan view bagus. Ini daftarnya.


7 Rekomendasi Restoran Kemang untuk Bukber yang Nyaman dan Enak

14 hari lalu

Ilustrasi restoran Kemang untuk bukber. Foto: Canva
7 Rekomendasi Restoran Kemang untuk Bukber yang Nyaman dan Enak

Berikut rekomendasi restoran di Kemang untuk bukber bersama keluarga atau sahabat. Selain tempatnya nyaman, makanannya pun enak.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

16 hari lalu

Cafe Capybay di Tokyo, Jepang, memungkinkan para  pengunjung menikmati teh dan kopi ditemani dua kapibara. Instagram.com/@cafe_capyba
Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

Di Tokyo, Jepang, kafe yang menawarkan pengalaman khusus dengan kapibara sedang diminati


Reservasi Restoran di Singapura, Taylor Swift Pakai Nama Samaran Ini

19 hari lalu

Halia Restaurant di Singapura (thehalia.com)
Reservasi Restoran di Singapura, Taylor Swift Pakai Nama Samaran Ini

Dia menggunakan nama samaran itu untuk mendapatkan privasi ketika makan di restoran Halia Singapura.


Uniknya Restoran Koma, Tempat Taylor Swift Makan Malam di Singapura

19 hari lalu

Interior bernuansa Jepang Restoran Koma Singapura (marinabaysands.com)
Uniknya Restoran Koma, Tempat Taylor Swift Makan Malam di Singapura

Bukan hanya makanan, hal menarik dari restoran yang dipilih Taylor Swift ini adalah interiornya. Tamu masuk restoran melalui jalan sepanjang 20 meter.


Restoran di Manchester Ini Viral setelah Tolak Influencer yang Minta Makanan Gratis

22 hari lalu

Ilustrasi pelayanan restoran. Shutterstock
Restoran di Manchester Ini Viral setelah Tolak Influencer yang Minta Makanan Gratis

Pengelola restoran mendapatkan direct message permintaan makanan gratis dengan imbalan unggahan promosi di media sosial influencer.


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

22 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.


10 Restoran Unik di Singapura yang Harus Dicoba, Ada Makanan Terinspirasi Harry Potter

24 hari lalu

Restoran The Wizard's Brew Singapura (Instagram/@thewizardsbrewsg)
10 Restoran Unik di Singapura yang Harus Dicoba, Ada Makanan Terinspirasi Harry Potter

Singapura adalah surganya bagi para pecinta makanan dengan beragam hidangan lokal dan internasional yang menarik.