Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Pembakaran Polsek Ciracas, Keterlibatan Anggota TNI dan Kasus Sebelumnya

image-gnews
Mobil yang rusak usai penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2020. Markas Kepolisian Sektor Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, diserang sekelompok orang yang tidak dikenal, Sabtu (29/8) dini hari. Para penyerang merusak dan membakar sejumlah fasilitas milik petugas polisi, sampai saat ini motif penyerangan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Mobil yang rusak usai penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2020. Markas Kepolisian Sektor Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, diserang sekelompok orang yang tidak dikenal, Sabtu (29/8) dini hari. Para penyerang merusak dan membakar sejumlah fasilitas milik petugas polisi, sampai saat ini motif penyerangan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, kembali dirusak oleh sejumlah massa pada Sabtu dini hari, 29 Agustus 2020.

Sebelumnya, Polsek Ciracas pernah diamuk massa pada 2018 dan mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.

Berikut ini 5 fakta pengrusakan terbaru Kantor Polsek Ciracas: 

1. Dilakukan oleh Anggota TNI
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa beberapa anggota TNI terlibat dalam penyerangan. 

Dudung mengatakan enam dari sekitar 100 orang yang terlibat perusakan Polsek Ciracas dan fasilitas umum telah diperiksa intensif oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta.

"Akan kami sampaikan (hasil investigasi) kemudian," ujar Dudung dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Sabtu, 29 Agustus 2020.

2. Perusakan Dipicu Provokasi Sesama Anggota TNI
Pengrusakan dipicu provokasi anggota TNI berinisial MI kepada rekan seangkatannya.

"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 bahwa telah dikeroyok. Titelepon seniornya (MI) bilang dikeroyok," ujar Dudung.

Saat pernyataan anggota Satuan Direktorat Hukum Angkatan Darat itu dicocokkan dengan pernyataan sembilan saksi dari warga sipil, ternyata MI berbohong.

Menurut Dudung, kronologi kejadian yang sebenarnya adalah MI mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor di sekitar Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, tepatnya dekat pertigaan lampu merah Arundina.

Bukti kejadian itu berupa rekaman CCTV.

Karena informasi yang salah itu, para kolega MI terbawa emosi dan menggeruduk Polsek Ciracas.

"Jiwa korsa yang terlalu berlebihan yang tidak terkendali, sehingga melakukan tindakan anarkistis," kata Dudung.

3. Dua Polisi Dianiaya hingga Masuk Rumah Sakit 
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan dua polisi terluka akibat penyerangan itu.

Keduanya dianiaya saat berpatroli di sekitar Polsek Ciracas.

“Di jalanan berpapasan dengan ada anggota lagi patroli, Sabhara dan Pam Obvit, kemudian dianiaya,” ujar Yusri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua polisi tersebut mengalami luka cukup parah. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit atau RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

4. Sejumlah Mobil dan Fasilitas Polsek Rusak dan Dibakar
Sejumlah mobil juga dibakar oleh para pelaku. Saat penyerangan, para pelaku datang mengendarai sepeda motor.

Mereka membakar satu unit mobil dinas Wakil Kepala Polsek Ciracas dan satu bus operasional yang terparkir di lingkungan Kantor Polsek Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Kerusakan juga tampak pada sejumlah kaca ruang pelayanan, papan nama polsek, serta pagar polsek yang roboh. Sejumlah gerobak PKL milk warga juga dirusak.

5. Penyerangan Polsek Ciracas Bukan yang Pertama Kali
Polsek Ciracas juga pernah dibakar massa pada Selasa malam, 11 Desember 2018. Polres Jakarta Timur saat itu menyatakan massa membakar kompleks Polsek Ciracas, 16 mobil rusak, dan melukai empat polisi termasuk Kapolsek Ciracas waktu itu, Komisaris Agus Widartono.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menilai indikasi kuat para pelaku penyerangan di Polsek Ciracas adalah anggota TNI. Indikasi itu, terlihat dari rangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya, yakni pengeroyokan di pertokoan Arundina, Ciracas.

Saat itu, seorang anggota TNI berselisih dan berkelahi dengan seorang juru parkir setempat. Perkelahian terjadi karena kepala anggota TNI itu terbentur dengan sebuah motor yang tengah dipindahkan oleh sang juru parkir di pertokoan Arundina pada Senin, 10 Desember 2018.

Perkelahian anggota TNI dan tukang parkir menyeret keterlibatan juru parkir lainnya.

Lima orang juru parkir di kawasan itu dicokok polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan anggota TNI AL Kapten Agus Komarudin dan anggota Paspampres Prajurit Satu Rivonanda.

Konflik antara juru parkir dan Agus diupayakan didamaikan oleh polisi melalui sebuah kesepakatan. Namun, ini justru menyulut amarah massa.

Para pelaku perusakan Polsek Ciracas yang bercirikan rambut cepak dan berperawakan tegap membakar kantor polsek, menyerang personel kepolisian, dan merusak kendaraan.

Sebuah rumah dan kantor Ormas Pemuda Pancasila juga dirusak massa.

M JULNIS FIRMANSYAH l ADAM PRIREZA l IMAM HAMDI

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

26 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

5 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

19 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

20 jam lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

21 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

1 hari lalu

Sunan Kalijaga menghadiri Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

Kuasa hukum Anandira Puspita menyatakan kliennya tak pernah mengizinkan admin akun @ayoberanilaporkan mengunggah dugaan perselingkuhan suaminya.


Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

1 hari lalu

Pengemudi arogan menggunakan pelat TNI Palsu. (Instagram)
Viral Sopir Fortuner Mengaku Adik Jenderal, Ini Sanksi Warga Sipil Pakai Pelat Dinas TNI

Seorang sopur Toyota Fortuner bersikap arogan di jalan. Ini sanksi bagi warga sipil yang nekat menggunakan pelat dinas TNI.


Deretan Perilaku Pengemudi Arogan, Terbaru Pengendara Fortuner Berpelat TNI Palsu

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Deretan Perilaku Pengemudi Arogan, Terbaru Pengendara Fortuner Berpelat TNI Palsu

Tempo merangkum deretan laporan mengenai perilaku pengemudi arogan di jalan


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

1 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.