TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan penanganan wabah Covid-19 di Jakarta saat ini masih terkendali, meski penambahan kasus positif terus meningkat.
Anies menyebut penanganan wabah terkendali karena jumlah kasus positif aktif saat ini di Jakarta dalam sepekan terakhir mengalami penurunan dan case fatality rate atau angka kematian Covid-19 rendah.
"Indikasinya sederhana, angka kematiannya seperti apa. Jadi meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktif-nya itu menurun, dan bila angka kematian kita rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali," ujar Anies dalam diskusi virtual, Senin 31 Agustus 2020.
Dengan menurunnya angka positif aktif, Anies mengatakan, jumlah pasien yang dirawat juga berkurang. Dikutip dari lamam resmi corona.jakarta.go.d jumlah kasus aktif saat ini 7.960 orang, dengan rincian 3.015 orang dirawat di rumah sakit dan 4.945 isolasi mandiri.
Gubernur DKI Jakarta mengatakan, case fatality rate atau angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta juga terbilang rendah yaitu 3,0 persen berada di bawah case fatality global yaitu 4,3 persen dan angka kematian nasional 3,4 persen.
Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta saat ini sudah mencapai 1.186 orang dari total jumlah kasus positif 39.280. Sedangkan pasien sembuh 30.134 orang.
Berdasarkan laporan Covid-19 DKI, jumlah kasus positif mencapai 1.114 pada hari Minggu. Jumlah tersebut merupakan laporan penambahan kasus tertinggi selama pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia menyebutkan melonjaknya penambahan kasus positif Covid-19 dalam seminggu terakhir di Jakarta akibat libur panjang akhir pekan dua kali berturut-turut.
Baca juga: Rekor Baru Lagi, DKI Umumkan 1.114 kasus Positif Covid-19 Hari Ini
"Perlu dipertimbangkan efek long weekend dua minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujarnya.
Anies Baswedan mengatakan, tingginya jumlah penambahan kasus positif di Jakarta merupakan konsekuensi dari jumlah tes yang terus ditingkatkan. Dalam sepekan terakhir, tes Covid-19 di Jakarta mencapai 40 ribu sampai 50 ribu, jumlah tersebut empat kali lipat dari standar WHO.
"Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak karena kita melakukan testing," ujar Anies Baswedan.