TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif meminta Pemerintah DKI kembali mendistribusikan masker gratis kepada warga Ibu Kota. Saat ini banyak masyarakat yang tidak mengenakan masker.
Pemerintah DKI pernah membagikan 20 juta masker kepada seluruh warga pada Mei lalu. Setiap warga diberi dua masker. “Mungkin masker yang dibagikan pemerintah empat bulan lalu sudah rusak atau hilang," kata Syarif saat dihubungi, Selasa, 1 September 2020.
Menurut dia, penggunaan masker menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus Covid-19, selain menjaga jarak dan kebersihan diri. Namun, ia melihat masyarakat kini banyak yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Ini sangat membahayakan di tengah kasus Covid-19 bertambah tinggi." Dalam beberapa hari terakhir penambahan kasus positif Covid-19 mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. Hingga kemarin tercatat jumlah kasus Covid-19 mencapai 40.309 kasus.
Pemerintah DKI, kata Syarif, bisa memberikan masker dalam pendistribusian bantuan sosial kepada masyarakat. Sebabnya, pemerintah masih menganggarkan bansos kepada warga yang membutuhkan sampai akhir tahun ini. "Masker itu bisa diberikan bersamaan dengan bansos."
Syarif melihat Pemerintah DKI tidak akan kembali mengambil kebijakan PSBB seperti pada April lalu. Pemerintah dinilai telah melangkah jauh untuk menerapkan masa transisi normal baru.
Semua sektor kegiatan ekonomi hingga sosial hampir seluruhnya telah dibuka pemerintah. Jadi, kata dia, tidak mudah untuk menutup kembali kegiatan ekonomi dan sosial yang telah dibuka. "Saat kasus lagi meningkat saja pemerintah mau membuka bioskop. Situasinya memang sulit."
Menurut Syarif, yang bisa dilakukan pemerintah adalah berusaha membuat masyarakat aman saat beraktivitas di luar rumah. Caranya, kata dia, pemerintah harus memastikan protokol kesehatan di semua sektor dijalankan dengan baik.
Tatangan pemerintah, kata dia, sebenarnya ada di masyarakat. ‘Bagaimana membuat meraka patuh, bukan menghentikan kegiatan ekonomi kembali."