TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Jakarta membuat tempat tidur isolasi di Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan nyaris penuh.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSUP Persahabatan Mursyid Bustami mengatakan masih mampu melayani pasien Covid-19, meski tempat tidur isolasi sudah terisi 70 persen dari kapasitas. Pada saat ini, RSUP Persahabatan hanya menerima rujukan pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis.
"Dengan 70 persen ini kami sudah mengupayakan tidak terjadi pengurangan dari mutu layanan terhadap pasien Covid-19. Jadi kami masih mampu untuk menangani pasien sesuai dengan kondisinya," kata dia saat konferensi pers virtual, Selasa, 1 September 2020.
Menurut Mursyid, RS Persahabatan memprioritaskan pasien rujukan dengan kondisi sedang, berat, dan kritis. Pasien Covid-19 dengan kondisi ringan atau orang tanpa gejala (OTG) dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Baca juga: Dijadikan RS Darurat Covid-19, Kualitas Bangunan Wisma Atlet Dipertanyakan
Data RSUP Persahabatan pada 1-31 Agustus 2020 mencatat pasien rujukan terbanyak masuk dalam kategori kritis, yaitu 28,7 persen. Berikutnya, pasien rujukan dengan kondisi sedang (25,8 persen), ringan (23,8 persen), dan berat (21,7 persen).
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Persahabatan Alsen berharap penanganan pasien juga tersebar ke RS rujukan Covid-19 Jakarta yang lain ketika kasus melonjak. Saat ini, 70 persen atau 144 dari 189 tempat tidur pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan sudah terisi.
"Sampai saat ini tempat tidur terpakai masih dalam kapasitas yang mampu melayani dengan optimal dengan jumlah tenaga yang saat ini ada pada RSUP Persahabatan," jelas Alsen.
Pasien positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah setiap hari. Bahkan, dua hari berturut-turut, 30-31 Agustus, tambahan pasien terkonfirmasi positif tercatat di atas angka seribu orang. Sebagai RS rujukan Covid-19, RSUP Persahabatan tak cuma menerima pasien rujukan dari rumah sakit di Jakarta, melainkan juga dari Bodetabek.