TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas keamanan Jefri Haryanto Pardede diduga menjadi korban peluru nyasar di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Ahad, pukul 03.45.
Kasus sejenis juga pernah dialami oleh seorang bocah 11 tahun, Iqbal Annafi Marzuq sekitar dua bulan lalu.
Iqbal Annafi Marzuq terkena peluru nyasar saat sedang bermain di pinggiran anak sungai Ciliwung, sekitar 100 meter dari Jalan Tongkol Dalam, Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa petang, 16 Juni 2020 sekitar pukul 21.00. Hingga saat ini, pelakunya belum terungkap.
"Belum ada perkembangan dari polisi," ujar kakek korban, Gatot Sudarto kepada Tempo, Selasa, 1 September 2020.
Menurut Gatot, polisi belum memberikan penjelasan siapa pemilik senjata api yang pelurunya nyasar ke punggung cucunya itu. Gatot sudah mengingatkan polisi agar menuntaskan kasus penembakan ini agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain.
"Saya kemarin juga sampaikan keluhan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)," kata Gatot.
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Djarwoko mengatakan kasus peluru nyasar yang mengenai Jefri Haryanto Pardede masih diselidiki. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, korban sempat menonton balapan liar sebelum sadar ada timah panas yang menembus badannya.
"Pada malam Sabtu, ngakunya nonton trek-trekan, kebut-kebutan, terus ada yang tawuran," ujar Djarwoko saat dihubungi, Selasa, 1 September 2020.
Baca juga: Seorang Satpam Diduga Jadi Korban Peluru Nyasar di Pademangan
Menurut Djarwoko, Jefri berniat pulang karena tidak ingin ikut tawuran. Seusai menonton balapan liar itu, Jefri mendadak merasakan sakit pada bagian perutnya ketika berada di Jalan Benyamin Sueb. Setelah dicek, ternyata darah mengalir dari sumber rasa sakit itu.
Jefri dilarikan ke Rumah Sakit Satya Negara, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jefri sempat kritis, tapi masih terselamatkan dan kesehatannya kembali stabil. Namun menurut Djarwoko, korban masih belum bisa diwawancarai terlalu mendalam.