“Sebenarnya sih, kita sudah menjalankan protokol semaksimal mungkin, dari kita pakai hand gloves, ada rambu pembatas, thermo gun, hand sanitizer, imbauan, sampai kursi diikat, bangku dilakban. Tapi kembali ke individunya, yang terlalu asyik sampai tidak mengindahkan,” ujar Rohman.
Camat Tebet Dyan Airlangga sebelumnya mengatakan bahwa penutupan sementara selama 1x24 jam itu merupakan sanksi sekaligus desakan agar Warunk Upnormal dan pelanggar lainnya segera membenahi penerapan protokol kesehatan di tempatnya.
Berdasarkan pengamatan Tempo, penerapan di Warunk Upnormal pada hari ini dilakukan secara ketat dan ditingkatkan. Ada petugas yang mengecek suhu tubuh pengunjung dan membatasi jumlah pengunjung, setiap bagian kursi diberi garis pembatas kuning agar pengunjung tidak duduk berdempetan, serta ada papan pengingat protokol kesehatan, yang menurut Rohman, telah ada sejak lama.
Rohman meyakini bahwa dengan pembenahan yang telah dilakukan di tempatnya akan membuat pengunjung lebih kondusif dan penerapan protokol kesehatan lebih mudah untuk diawasi. Selebihnya, ia berharap agar para petugas atau Satpol PP turut membantu tempat-tempat usaha yang kewalahan mengendalikan pengunjung yang tetap bandel.
"Kami sudah sounding beberapa kali, tapi balik lagi mereka tidak menggubris. Jadi memang perlu ada bantuan dari aparat atau Satpol PP untuk menyadarkan customer bahwa protokol itu tetap harus dijalankan,” ujar Rohman.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | MARTHA WARTA