TEMPO.CO, Depok - Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok di Kompleks Balai Kota Jalan Margonda ditutup sementara setelah ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Untuk di Setda ada satu orang OB (office boy) yang terkonfirmasi positif," kata Sekretaris Daerah Kota Depok drg Hardiono di Depok, Selasa 1 September 2020.
Selain Kantor Setda Depok, Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok juga ditutup sementara, karena ada tiga ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hardiono mengatakan seharusnya kompleks Balai Kota Depok ditutup seluruhnya, tidak secara parsial dinas-dinas yang terkonfirmasi positif Covid-19 saja.
"Ya harusnya tutup semua perkantoran di lingkup balaikota, setelah ditemukan kasus positif Covid-19 mulai dari diskarpus, DPAPMK, Gedung PKK," katanya.
Hardiono menyarankan ditutup kawasan tersebut minimal satu minggu ke depan untuk menghindari penularan Covid-19 meluas.
Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menyatakan bahwa ada lima aparatur sipil negara (ASN) di Kota Depok yang positif tertular Covid-19 dengan perincian satu orang meninggal, satu orang menjalani isolasi mandiri dan tiga orang masih dirawat di rumah sakit.
Menurut data Gugus Tugas, ASN yang terserang Covid-19 terdiri atas satu orang di Kantor Kecamatan Sukmajaya, satu orang di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dua orang di Kantor Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) dan satu orang di Dinas Pendidikan.
"Kami langsung melakukan pelacakan, siapa saja yang melakukan kontak erat maka diminta melaporkan diri dan dilakukan tes cepat dan usap," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dadang Wihana.
Selain ASN, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok Elly Farida juga positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR. Elly adalah istri Wali Kota Depok Mohammad Idris. "Kondisi saat ini dalam keadaan stabil dan melakukan isolasi di rumah sakit," katanya.