TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan sopir mobil ANTV yang ikut dianiaya dalam penyerangan Markas Polsek Ciracas sempat diinterogasi oleh orang yang menyerangnya. Para pelaku yang berbadan tegap itu menanyai apakah korban merupakan anggota polisi.
"Pertama kan ditanya, 'lu polisi bukan?' Ditanya gitu tiga kali, baru dipukuli," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Pakuhaji, Teluk Naga, Tangerang Kota, Selasa, 1 September 2020.
Baca Juga: Polisi Korban Penyerangan Polsek Ciracas Alami Luka Tusukan Senjata Tajam
Selain menjadi bulan-bulanan massa, mobil dinas korban juga dirusak. Tak puas hanya memukul, salah seorang pelaku penyerangan juga melepaskan tembakan dari airsoft gun dan mengenai bagian kuping korban.
"Korban sampai sekarang masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat," kata Yusri.
Pada Sabtu 29 Agustus 2020, sekitar 01.45 WIB Polsek Ciracas diserang segerombolan orang tidak dikenal yang merusak sejumlah fasilitas. Penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang itu berbuntut pembakaran satu unit mobil dinas Wakil Kepala Polsek Ciracas, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor pelayanan yang pecah.
Selain kru ANTV, dua orang personel polisi juga mengalami luka parah di bagian wajah dan salah satunya ditusuk pisau pada bagian paha. Selain itu beberapa warga sipil juga terluka, namun dapat kembali pulang setelah mendapat perawatan.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa beberapa anggota TNI ikut terlibat dalam penyerangan Polsek Ciracas. Dudung mengatakan sebanyak enam dari sekitar 100 orang yang terlibat dalam perusakan Polsek Ciracas dan fasilitas umum di Jakarta Timur itu telah menjalani pemeriksaan intensif Polisi Militer Kodam Jayakarta.
"Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan investigasi terhadap 6 orang tetap berjalan, akan kami sampaikan (hasil investigasi) kemudian," ujar Dudung.