TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat membantu pengosongan rumah dinas milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di kecamatan Menteng, Rabu.
Rumah dinas itu seharusnya sudah dikosongkan sejak 2013, namun penghuninya, Sumirin Sangsudiarso tidak bersedia meninggalkan rumah itu hingga 2020. Sumirin adalah mantan pegawai Kemendikbud.
"Dulu Pak Sumirin memang diberikan hak menempati rumah dinas ini bersama 6 orang temannya oleh Kemendikbud RI. Nah tahun 2013 dicabut hak penghuniannya, yang 6 orang sudah menyerahkan rumah dinasnya. Nah beliau saja yang tidak menyerahkan," kata Kabag Hukum Pemkot Jakarta Pusat Ani Suryani saat ditemui di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 41, Menteng, Rabu 2 September 2020.
Sumirin tak hanya menolak pindah dari rumah dinas Kemendikbud itu, melainkan juga menyewakan 6 rumah kosong yang telah ditinggalkan oleh pensiunan pegawai Kemendikbud yang lain.
"Fatalnya beliau malah menyewa-nyewakan enam rumah yang sudah kosong itu," kata Ani Suryani.
Di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 41 itu terdapat 7 rumah dinas di lahan seluas 1.100 meter persegi.
Menurut data yang dihimpun oleh Pemkot Jakarta Pusat, Sumirin telah menguasai lahan seluas 897 meter persegi selama 7 tahun setelah hak tinggalnya di Rumah Dinas resmi dicabut Kemendikbud.
Sejak 2019, Pemkot Jakarta Pusat yang mendapatkan disposisi dari Pemprov DKI Jakarta untuk membantu pengosongan rumah dinas milik Kemendikbud yang sempat disalahgunakan oleh Sumirin.
Mulai dari sosialisasi, pengiriman surat mengosongkan bangunan, hingga pemberian Surat Peringatan (SP) tahap 1, 2,dan 3 telah dilakukan oleh Pemkot Jakarta Pusat kepada Sumirin dan keluarganya.
Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Pusat yang telah melakukan prosedur sesuai dengan kewenangannya akhirnya menertibkan Sumirin dan keluarganya agar tidak lagi menempati rumah di Kelurahan Gondangdia itu.
Sempat terjadi penolakan dari keluarga Sumirin, yang menggembok pagar dengan rantai. Petugas Damkar memotong paksa rantai itu.
Pengosongan rumah dinas Kemendikbud itu bisa berjalan lancar dibantu para petugas kebersihan dan keamanan baik dari PPSU kelurahan, Satpol PP, polisi, hingga anggota TNI.