INFO METRO-Lahan gambut yang rusak pada beberapa wilayah Indonesia menjadi perhatian khusus Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah. Sebagai Ormas keagamaan besar di Indonesia, Muhamadiyah merasa berkepentingan ikut serta menjaga dan melindungi lahan gambut dari kerusakan yang disebabkan terutama oleh manusia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan ada tiga matra atau tiga hal penting pada aksi menyelamatkan lahan gambut di Indonesia. Pertama adalah reformasi kebijakan negara. Pemerintah diharap membuat regulasi yang menjurus pada kepentingan masyarakat luas, generasi berikut dan keselamatan lingkungan hidup.
Baca juga:
Matra kedua adalah tanggung jawab korporasi yang memanfaatkan lahan gambut agar bisa memberikan manfaat yang nyata untuk masyarakat dan tidak merusak lingkungan. Terakhir, kata Haedar, gerakan partisipasi warga bangsa membangkitkan ikhtiar aksi penyelamatan lahan gambut dan lingkungan hidup.
“Jika langkah itu kita lakukan bersama maka lahan gambut akan bisa diselamatkan untuk generasi mendatang,” kata Haedar, saat memberikan sambutan pada rangkaian ‘Sosialisasi Pengelolaan Gambut yang diselenggarakan Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah dan Badan Restorasi Gambut (BRG).
Kegiatan sosialisasi dilakukan secara daring untuk warga Persyarikatan Muhammadiyah di tiga kawasan. Sebelumnya, kegiatan diadakan di region Sumatera pada 29 Agustus dan di region Papua pada 30 Agustus 2020. Terakhir dilangsungkan kemarin, 5 September 2020 di region Kalimantan.
Baca juga:
Kegiatan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG RI, Myrna A. Safitri. Dalam sambutannya, Myrna menyampaikan bahwa BRG dan PP Muhammadiyah baik Majelis Lingkungan Hidup, Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Majelis Lingkungan Hidup telah menandatangani Nota Kesepahaman.
Beberapa kegiatan yang dilakukan bersama selain sosialisasi juga peningkatan kapasitas untuk kader Jaringan Tani Muhammadiyah, penyelenggaraan Sekolah Lapang Petani di 39 desa serta pelatihan untuk para muballigh atau muballighat Muhammadiyah. “BRG dan Muhammadiyah mempunyai pandangan yang sama bahwa restorasi gambut adalah bagian dari ibadah kepada lingkungan dan sesama manusia. Karena itu, kami sangat senang dapat berkolabarasi untuk niat yang baik ini,” kata Myrna.
Sebagai informasi, kegiatan sosialisasi di region Sumatera menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman. Adapun kegiatan di region Papua menghadirkan Agus Danarto selaku Sekretaris PP Muhammadiyah. Sedangkan kegiatan di region Kalimantan menghadirkan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dan Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhjidin Mawardi.
Agus Taufiqurrahman dalam sambutan pengantarnya menyebutkan pentingnya jihad lingkungan di mana restorasi gambut adalah bagiannya. Jihad lingkungan menjadi bagian penting untuk menjalankan dakwah yang lebih nyata dalam aspek lingkungan hidup.
Sementara itu, Ketum PP Aisyiyah mengingatkan bahwa perempuan perlu menjadi bagian penting dalam restorasi gambut. Hal yang diamini oleh Deputi III BRG, Myrna A. Safitri. Kegiatan restorasi gambut menjadikan perempuan menjadi pihak yang perlu didukung. Banyak kegiatan pemberdayaan ekonomi menyasar perempuan dan anak muda di desa-desa.
Dalam kegiatan sosialisasi ini para pembicara dan peserta juga melihat bahwa pendekatan spiritual dan kegiatan aksi nyata menjadi hal penting dalam kerja sama Muhammadiyah dan BRG. Hal itulah yang dituangkan dalam rencana kerja sama pada tahun 2020 ini. (*)